JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mencatat ada 800 klaster baru Covid-19 pascalibur Lebaran 2021.
Dia mengatakan, 800 klaster tersebut muncul akibat kegiatan libur Lebaran seperti mudik dan silaturahim warga.
"Seperti (kegiatan) itulah yang kemudian menyebabkan kasus meningkat," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Rabu (9/6/2021).
Dwi mengatakan, klaster yang terbentuk bisa menyebabkan banyak penularan, tapi ada juga yang hanya menjangkit dua orang saja.
Baca juga: Syarat Vaksinasi Covid-19 Masyarakat Usia 18 ke Atas di Jakarta
Namun, ada beberapa klaster besar seperti di Kelurahan Cilangkap yang menyebabkan 104 orang positif Covid-19 dalam satu Rukun Tetangga (RT).
"Mayoritas sih klasternya kecil-kecil, tapi banyak," kata dia.
Dari 800 klaster, Dwi mengatakan, jumlah orang yang positif Covid-19 sebanyak 1.400 yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
"Iya ada di semua kota," kata dia.
Mayoritas klaster, kata Dwi, ditemukan pada pengendaran kendaraan pribadi yang dilakukan tes Covid-19 saat arus balik Covid-19.
Per tanggal 9 Juni 2021, kasus Covid-19 bertambah sebanyak 1.371 kasus.
Baca juga: Dinkes DKI: Vaksinasi Masyarakat Usia 18 Tahun ke Atas Tak Terkait Waktu Kedaluwarsa AstraZeneca
Dari penambahan tersebut, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 438.458 kasus.
Sedangkan pasien sembuh berjumlah 419.109, bertambah 1.112 orang dibandingkan kemarin.
Untuk pasien aktif dirawat atau dalam isolasi sebanyak 11.850 orang, bertambah 238 orang.
Korban meninggal dunia bertambah 21 orang, kini tercatat 7.499 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan Insentif Care Unit (ICU) pasien Covid-19 di Jakarta meningkat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.