DEPOK, KOMPAS.com - Jumlah sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kota Depok, Jawa Barat, rupanya tak sampai 10 persen dari jumlah sekolah dasar negeri (SDN) yang ada di sekolah tersebut.
Berdasarkan data referensi di situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, terdapat 237 SD negeri di Depok, sementara jumlah SMP negeri cuma 27.
Ketimpangan jumlah sekolah negeri ini menimbulkan dampak serius, yakni sedikitnya keterserapan alumni SD negeri di SMP negeri.
Baca juga: Ini yang Harus Disiapkan Sekolah di Depok jika Pembelajaran Tatap Muka Diizinkan
Setiap tahunnya, Depok diperkirakan mengalami surplus ribuan murid lulusan SD negeri yang "terbuang" ke sekolah swasta. Mereka mesti merogoh kocek lebih dalam demi mengakses pendidikan di sekolah swasta.
"Banyak juga yang putus sekolah. Kalaupun mereka (lulusan SD negeri) tidak putus sekolah, mereka orangtuanya sampai utang sana-sini untuk bayar sekolah swasta," kata anggota Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kota Depok, Rudy Kurniawan, kepada Kompas.com, Kamis (10/6/2021).
Data Kemendikbud, jumlah SMP swasta di Depok mencapai 292 unit atau 10 kali lipat jumlah SMP negeri di wilayah itu.
"Dampaknya sudah kelihatan dari jumlah sekolahnya. SD (negeri) ada 220-an, SMP (negeri) 27. Kemarin sempat dibahas ada 2.000-an anak yang akhirnya malah sekolahnya di luar Depok, yakni di Bogor, Tangsel, atau Jakarta," ujar Rudy.
Situasi itu ditengarai juga menjadi sebab maraknya kasus penahanan ijazah murid di Depok yang sempat menjadi isu beberapa waktu lalu. Ijazah mereka ditahan, sebagian besar di antaranya, disebabkan karena tunggakan uang sekolah yang belum sanggup dilunasi orangtua.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin sampai meneken Surat Edaran Nomor 421/2.254/Pemb.SMP/2021 guna melarang sekolah menahan ijazah murid sebagai respons atas persoalan ini.
"Ijazah yang tertahan di Depok kan sangat tinggi dan itu menjadi acuan. Kalau mau dibilang tidak sangat tinggi, saya ada datanya, by name by address malah," klaim Rudy.
Masalah tak berhenti sampai di situ karena setelah jumlah SMP negeri di Depok ada 27, jumlah SMA negeri hanya 16, SMK negeri cuma 4.
Kepala Dinas Pendidikan Mohammad Thamrin belum menanggapi permintaan wawancara Kompas.com sejak kemarin perihal masalah ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.