Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Tinggi, Satu Sekolah di Jakarta Batal Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Kompas.com - 10/06/2021, 13:46 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah mengatakan, satu sekolah yang lulus seleksi uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas membatalkan diri karena kasus Covid-19 di sekitar sekolah mengalami peningkatan.

Sekolah tersebut yaitu SMA Negeri Unggulan Mohammad Husni Thamrin di Jalan Bambu Wulung Nomor 7 RT 007/RW 005 Kelurahan Bambu Apus, Jakarta Timur.

Keputusan sekolah tidak menggelar belajar tatap muka setelah melakukan musyawarah bersama dengan pihak kelurahan dan RW setempat.

Baca juga: Layakkah Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Dimulai pada Juli 2021?

"Hasil musyawarahnya yaitu tiga  RW yang melingkari di sekitar sekolah tersebut menunjukan tingkat pandemi Covid-19 yang tinggi," kata Taga saat dihubungi melalui telepon, Kamis (10/6/2021).

Selain kasus Covid-19 yang tinggi, Taga juga mengatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) juga sedang merebak di sekitar sekolah.

"Sehingga Pak Lurah dan Kepala Sekolah dan Komite Sekolah menunda untuk pelaksanaan PTM," ucap dia.

Meski pembelajaran tatap muka terbatas ditunda, Taga mengatakan pihak sekolah tetap mempersiapkan semua peralatan untuk pembelajaran tatap muka.

Apabila kasus Covid-19 dan DBD sudah dinyatakan turun, pihak sekolah bisa langsung melakukan tatap muka.

"Dia (sekolah) selalu menyiapkan kalau kondisi sudah bisa untuk belajar tatap muka," kata Taga.

Baca juga: Satgas Covid-19: Sekolah Tatap Muka Tak Boleh Lebih dari 2 Kali Seminggu

Salah satu RW yang bersinggungan dengan sekolah adalah RW 008 yang saat ini berstatus zona oranye karena memiliki kasus aktif sebanyak 25 orang.

Pemprov DKI Jakarta telah kembali menggelar uji coba tahap kedua pembelajaran tatap muka secara terabatas selama tiga minggu. Pembelajaran tatap muka terbatas itu berlangsung 9-26 Juni 2021 dan diikuti oleh 226 sekolah yang lulus seleksi penerapan protokol kesehatan Covid-19 dari Satgas Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com