Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pembuangan Jasad Bayi Hasil Hubungan Sedarah di Bekasi

Kompas.com - 10/06/2021, 14:19 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 04 RW 01 Masnaga, Bintara Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan jasad seorang bayi di dalam semak-semak.

Setelah ditelusuri, jasad yang ditemukan pada Selasa (8/6/2021) sore itu dibuang oleh kakak beradik yang diduga juga merupakan orangtua dari bayi malang tersebut.

Berikut sejumlah informasi yang berhasil Kompas.com rangkum mengenai penemuan tersebut:

Baca juga: Polisi Amankan Kakak-Adik di Bekasi yang Buang Jasad Bayi Hasil Hubungan Sedarah

Bayi hasil hubungan sedarah

Ketua RT 04 RW 01 Masnaga, Nasrudin, mengatakan bahwa jasad bayi yang ditemukan itu merupakan hasil hubungan sedarah antara kakak beradik yang tinggal di lingkungan tersebut.

"Kakaknya yang perempuan, umurnya sekitar 20 tahunan. Adiknya laki-laki, umurnya mungkin 18 tahunan," uajr Nasrudin, dilansir dari Wartakotalive.com.

"Pelaku perempuan itu kakak, sedangkan ayahnya si bayi ya adiknya sendiri," imbuhnya.

Ditemukan warga yang hendak memancing

Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Bintara Jaya, Yati, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan tentang penemuan mayat seorang bayi setelah melaksanakan apel sore.

Jenazah tersebut ditemukan oleh seorang warga yang hendak memancing. Pihaknya langsung berkoordinasi dengan polisi untuk menelusuri kasus tersebut.

Baca juga: Polisi Amankan 26 Orang Buntut Bentrokan 2 Ormas di Depan Mapolres Metro Bekasi

"Kami dapat laporan setelah melaksanakan apel sore sekitar jam 16.00 WIB. Awalnya ada warga mau mancing, lalu melihat jasad bayi tersebut," kata Yati saat ditemui di sekitar lokasi, Rabu (9/6/2021).

Bayi yang ditemukan masih tersambung tali pusar itu diperkirakan baru dilahirkan empat sampai lima jam sebelum dibuang.

Pelaku berhasil ditangkap beberapa jam dari laporan tersebut dibuat.

Rumah pelaku hanya berjarak 50 meter dari tkp

Polisi berhasil mengidentifikasi pelaku setelah menelusuri bercak darah di sekitar tempat penemuan mayat.

Bercak darah tersebut mengarah ke rumah para tersangka yang hanya berjarak 50 meter dari lokasi.

Baca juga: Sederet Fakta Bentrokan 2 Ormas di Bekasi, Berawal dari Debitur yang Sulit Bayar Cicilan

Awalnya, terduga pelaku perempuan mengelak dan mengatakan kepada petugas bahwa bercak darah yang ada di sekitar rumahnya adalah darah bekas menstruasi.

Polisi lantas memanggil seorang bidan untuk mengecek kondisi si perempuan. Setelah diperiksa, diketahui bahwa ia baru beberapa hari usai menjalani persalinan.

"Untuk meyakinkan dugaan, kami sampai memanggil bidan untuk mengecek kondisinya," papar Yati.

Warga pendatang

Ketua RT 04 menjelaskan, kakak beradik tersebut merupakan warga yang baru mendiami lingkungan tersebut sehingga ia tidak begitu mengenali mereka.

Mereka tinggal di satu rumah yang dihuni oleh enam orang dan merupakan satu keluarga.

"Mereka pendatang yang baru dua bulan pindah. Mereka (bahkan) tidak laporan saat mendiami lokasi itu," ungkap Nasrudin.

Kedua pelaku kini telah diamankan di Mapolres Metro Bekasi Kota. (Wartakotalive.com/ Rangga Baskoro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com