Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu RT di Gandasari Lockdown, Warga: Ribet, tapi Buat Kebaikan Semua

Kompas.com - 10/06/2021, 16:51 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Penutupan sementara alias lockdown dilakukan di RT 01/RW 03, Gandasari, Jatiuwung, Kota Tangerang, setelah munculnya klaster Covid-19.

Warga diwajibkan membawa surat hasil bebas Covid-19 jenis tes cepat antigen, bila hendak masuk atau keluar ke wilayah itu.

Penutupan sementara atau micro lockdown dilakukan lantaran ada 35 warga di RT01/RW03, Gandasari, terpapar Covid-19.

Pantauan Kompas.com pada Kamis (10/6/2021) sore, delapan petugas Satpol PP dan kepolisian berjaga di depan gerbang masuk lingkungan tersebut.

Baca juga: 48 Warga Gandasari Tangerang Positif Covid-19, Salah Satunya Bayi Berusia 1 Tahun

Terdapat banner yang menempel di gerbang RT 01 bertuliskan "Mohon maaf lingkungan kami zona merah sedang dilakukan micro lockdown."

Sejumlah warga yang tidak bisa memasuki wilayah RT01/RW03, Gandasari, Kota Tangerang, lantaran tidak memiliki hasil negatif tes cepat antigen. Mereka diwajibkan membawa hasil tes tersebut larena wilayah itu ditutup sementara atau menerapkan lockdown.KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Sejumlah warga yang tidak bisa memasuki wilayah RT01/RW03, Gandasari, Kota Tangerang, lantaran tidak memiliki hasil negatif tes cepat antigen. Mereka diwajibkan membawa hasil tes tersebut larena wilayah itu ditutup sementara atau menerapkan lockdown.

Lebih dari sepuluh pengendara motor yang masuk ke lingkungan itu pada Kamis sore. Petugas menghentikan mereka dan meminta surat bebas Covid-19.

Usai menunjukkan surat tersebut, warga baru diizinkan masuk atau keluar. Kebanyakan mereka adalah warga setempat.

Terlihat ada pengendara motor yang tiba-tiba berputar balik sebelum diminta surat keterangan bebas Covid-19 oleh petugas.

Petugas mengingatkan warga agar selalu membawa surat bebas Covid-19.

"Jangan lupa bawa surat antigennya ya, Pak, Bu," ujar salah seorang petugas kepada warga yang keluar permukiman itu.

Baca juga: Satu RT di Gandasari Lockdown, Warga Keluar Masuk Wajib Bawa Surat Keterangan Negatif Covid-19

Micro lockdown itu terpaksa membuat kurir tidak diizinkan memasuki wilayah itu.

Penerima barang dari dalam wilayah itu harus keluar untuk mengambil pesanan masing-masing.

Salah seorang warga setempat, Nuryanto, mengaku keberatan penutupan itu. Namun, ia bisa memahami demi kebaikan bersama.

"Ya sebenernya iya, risih, ribet juga. Tapi karena buat kesehatan kita, kebersamaan juga, kebaikan kita semua, jadi mau enggak mau ya dilaksanain," paparnya saat ditemui usai dia mengambil paket di luar gerbang, Kamis.

Dia membenarkan bahwa warga wajib menunjukkan surat bebas Covid-19 untuk memasuki wilayah RT01/RW03 itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com