Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Lapor soal Preman dan Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok ke Kapolri, Polisi Tangkap 24 Orang

Kompas.com - 10/06/2021, 20:54 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Guruh Arif Darmawan mengatakan, pihaknya telah mengamankan 24 orang terkait kasus dugaan pungutan liar (pungli) sopir truk kontainer di wilayahnya.

"Sudah kita amankan ada 24, lagi kita periksa secara intensif, dari dua lokasi," kata Guruh dalam rekaman yang diterima Kompas.com, Kamis (10/6/2021).

Dua lokasi tersebut, yakni di Depo PT. Greating Fortune Container (GFC) dan PT. Dwipa Kharisma Mitra Jakarta.

Guruh menyebut, ke-24 orang itu kini masih dalam pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Utara.

Baca juga: Telepon Kapolri, Jokowi Laporkan soal Maraknya Aksi Begal dan Pungli di Kawasan Tanjung Priok

Penangkapan tersebut bermula ketika Presiden Joko Widodo berdialog dengan para pengemudi truk kontainer di Terminal Tanjung Priok, Kamis pagi.

Saat itu Jokowi melapor ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo perihal kriminalitas yang kerap terjadi di kawasan Terminal Tanjung Priok.

Setelah menerima laporan tersebut, Tim Gabungan Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara dan Sat Reskrim KPPP Pelabuhan langsung melakukan penyelidikan.

Dari penyelidikan tersebut, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang senilai Rp 664.000, 4 unit Handy talky (HT), 9 unit ponsel.

Jokowi telepon Kapolri

Presiden Jokowi sebelumnya melapor ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo perihal kriminalitas yang kerap terjadi di kawasan Terminal Tanjung Priok.

Laporan itu Jokowi sampaikan ketika berdialog dengan para pengemudi truk kontainer di Terminal Tanjung Priok, Kamis (10/6/2021).

Baca juga: Sembako Bakal Kena PPN, Pedagang Pasar: Pemerintah Sangat Tega

Mulanya Jokowi bertanya kepada mereka tentang persoalan-persoalan yang ada di kawasan terminal.

Sebab, ia mendapat informasi adanya aksi pungutan liar (pungli) dan persoalan lainnya di kawasan tersebut.

Para pengemudi lantas mengeluhkan soal banyaknya aksi kriminal yang menimpa mereka di kawasan terminal pelabuhan. Aksi kriminal itu berupa penodongan hingga pembegalan.

Salah satu pengemudi truk kontainer bernama Agung bercerita bahwa pada saat New Priok Container Terminal One (NPCT 1) dibangun beberapa waktu lalu, ia dan rekan-rekannya kerap menjadi korban begal.

Kala itu kondisi sekitar lokasi pembangunan sering macet. Tiba-tiba oknum tak dikenal melompat ke truk, menodong pengemudi dengan senjata tajam, lantas mengambil barang yang menempel di kendaraan seperti ban, aki, dan lainnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com