JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Pasar Minggu masih mendalami kasus perusakan, pembacokan, dan penganiayaan di warung pecel lele di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kapolsek Pasar Minggu Kompol Bambang Handoko mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkap identitas kelompok pelaku.
Ia menyebutkan, anggota Polsek Pasar Minggu belum menemukan bukti pendukung dan bukti penguat untuk mengungkap kasus tersebut.
"Belum ada perkembangan karena kami sudah sudah mendapatkan satu (kamera) CCTV, tetapi tidak mengarah ke TKP, artinya jaraknya tidak sampai ke TKP," ungkap Bambang saat dihubungi, Kamis (10/6/2021).
Baca juga: Sekelompok Orang Bacok Pembeli dan Rusak Warung Pecel Lele di Pasar Minggu
Ia menyebutkan, saksi yang mengetahui kronologi kasus, yaitu pemilik warung pecel lele, bernama Ali Maat. Namun, ia tak mengenali para pelaku perusakan dan pembacokan.
“Yang pedagang satu lagi tidak tahu juga,” tambah Bambang.
Bambang menyebutkan, ada satu kamera CCTV kantor di sekitar lokasi kejadian yang masih akan diperiksa. Namun, kantor tersebut tak kunjung buka.
"Kami masih kesulitan, masih ada lagi satu (kamera) CCTV tapi kantormya belum buka sampai sekarang," tambah Bambang.
Meskipun demikian, Bambang mengaku optimistis bisa mengungkap kasus tersebut dan bisa meringkus pelaku pembacokan.
Polisi saat ini masih menunggu kondisi korban pembacokan membaik.
"Kalau mereka siap memberikan keterangan, kami juga sudah siap meminta keterangan,” ujar Bambang.
Peristiwa perusakan dan pembacokan diketahui terjadi pada Sabtu (5/6/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.
Awalnya, terjadi cekcok antara pengendara motor, satu di antaranya membonceng orang lain, di dekat warung pecel lele.
Baca juga: Pembeli Pecel Lele Dibacok di Pasar Minggu, Saksi: Awalnya Korban Lerai Pemotor yang Berantem
Ali Maat dan pembeli pecel lele mendengar jelas cekcok yang terjadi.
“Dua orang itu mukulin yang satu orang itu ya kan. Nah kami sebagai pedagang dan orang-orang makan lihat kasihan kan. Kami berusaha melerai,” ujar Ali.