Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kesulitan Identifikasi Pembacok Pembeli Pecel Lele di Pasar Minggu

Kompas.com - 11/06/2021, 08:37 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Pasar Minggu masih mendalami kasus perusakan, pembacokan, dan penganiayaan di warung pecel lele di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Bambang Handoko mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkap identitas kelompok pelaku.

Ia menyebutkan, anggota Polsek Pasar Minggu belum menemukan bukti pendukung dan bukti penguat untuk mengungkap kasus tersebut.

"Belum ada perkembangan karena kami sudah sudah mendapatkan satu (kamera) CCTV, tetapi tidak mengarah ke TKP, artinya jaraknya tidak sampai ke TKP," ungkap Bambang saat dihubungi, Kamis (10/6/2021).

Baca juga: Sekelompok Orang Bacok Pembeli dan Rusak Warung Pecel Lele di Pasar Minggu

Ia menyebutkan, saksi yang mengetahui kronologi kasus, yaitu pemilik warung pecel lele, bernama Ali Maat. Namun, ia tak mengenali para pelaku perusakan dan pembacokan.

“Yang pedagang satu lagi tidak tahu juga,” tambah Bambang.

Bambang menyebutkan, ada satu kamera CCTV kantor di sekitar lokasi kejadian yang masih akan diperiksa. Namun, kantor tersebut tak kunjung buka.

"Kami masih kesulitan, masih ada lagi satu (kamera) CCTV tapi kantormya belum buka sampai sekarang," tambah Bambang.

Baca juga: Pembeli Pecel Lele di Pasar Minggu Dibacok karena Lerai Pemotor Cekcok, Alami Luka di Leher hingga Paha

Meskipun demikian, Bambang mengaku optimistis bisa mengungkap kasus tersebut dan bisa meringkus pelaku pembacokan.

Polisi saat ini masih menunggu kondisi korban pembacokan membaik.

"Kalau mereka siap memberikan keterangan, kami juga sudah siap meminta keterangan,” ujar Bambang.

Peristiwa perusakan dan pembacokan diketahui terjadi pada Sabtu (5/6/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.

Awalnya, terjadi cekcok antara pengendara motor, satu di antaranya membonceng orang lain, di dekat warung pecel lele.

Baca juga: Pembeli Pecel Lele Dibacok di Pasar Minggu, Saksi: Awalnya Korban Lerai Pemotor yang Berantem

Ali Maat dan pembeli pecel lele mendengar jelas cekcok yang terjadi.

“Dua orang itu mukulin yang satu orang itu ya kan. Nah kami sebagai pedagang dan orang-orang makan lihat kasihan kan. Kami berusaha melerai,” ujar Ali.

Ali mengatakan, keributan itu membuat kabel lampu di warungnya putus. Akhirnya, cekcok tersebut bisa dilerai.

“Yang dua itu pura-pura minggir tapi tancap gas. Kami pikirannya ya udah clear ya. Kami lanjut melayani orang yang makan,” tambah Ali.

Baca juga: Pedagang Pecel Lele di Pasar Minggu Nyaris Disiram Minyak Goreng Mendidih oleh Sekelompok Orang

Ali mengatakan, dua orang tersebut kembali datang ke warungnya dan tiba-tiba mengamuk.

Ali mengatakan, mereka datang dari arah berlawanan di Jalan Raya Pasar Minggu sekitar 15-20 menit pasca-kejadian.

Mereka mencari lawannya si pemotor dan orang-orang yang berupaya melerai.

“Ada yang bawa pentungan. Kami mundur ya kan, saya enggak tahu, saya mah penjual. Lagi pula yang makan sudah pergi. Tapi dia enggak mau tahu. Ngamuk ya kan dia. Warung kami dihancurin. Saya mau disiram pakai minyak penggorengan,” tambah Ali.

Kepala Ali pun turut menjadi sasaran. Ia ingat ada seseorang mengepruk kepalanya dengan batu.

Baca juga: Pembacokan di Pasar Minggu, Pedagang Pecel Lele Mengaku Kepalanya Dikepruk Batu

Ia pun oleng dan hampir terjatuh. Ia pun terduduk di dekat batako.

“Enggak tahu keributan lanjutannya gimana. Adalah beberapa menit kami baru sadar. Mata lihat baru berantakan. Ada orang korban itu. Dia Mas Sarwanto yang posisi lagi makan. Mas Sarwanto itu kan juga ikut melerai. Jadi yang ikut melerai jadi kena sasaran,” ujar Ali.

Sejumlah peralatan jualan di warung pecel lele rusak. Piring dan gelas pecah. Termos nasi berantakan. Meja pun sudah dalam keadaan terbalik.

Sekelompok orang yang merusuh kemudian kabur.

Sarwanto tergeletak dengan kondisi bersimbah darah. Lalu, Sarwanto dilarikan ke Rumah Sakit Pasar Rebo untuk mendapatkan perawatan.

Sarwanto mengalami empat luka bacok di bagian punggung, kepala, bahu, dan paha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com