JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Jakarta kembali melonjak pasca libur Lebaran 2021. Pada Kamis (10/6/2021), tercatat lonjakan kasus baru di Jakarta yakni 2.069 kasus. Temuan kasus ini tersebar merata di 43 kecamatan di DKI Jakarta.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, ada lima kecamatan yang menyumbang penambahan kasus baru terbanyak, yaitu Cengkareng dengan 109 kasus, Cipayung 80 kasus, Jagakarsa 80 kasus, Duren Sawit 71 kasus, dan Kebon Jeruk 68 kasus.
Temuan kasus didominasi dari hasil tracing wilayah RT yang menerapkan micro lockdown. Tercatat ada 1.070 kasus baru Covid-19 atau 51 persen dari temuan berasal dari RT yang menerapkan micro lockdown.
Baca juga: Ledakan Covid-19 di Jakarta: Ada 2.096 Kasus Baru dalam Sehari hingga Ratusan Klaster Keluarga
Sedangkan 49 persen kasus lainnya berasal dari hasil pemeriksaan petugas fasilitas kesehatan di DKI Jakarta. Dwi menjelaskan, lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta disebabkan oleh aktivitas mudik dan silaturahmi saat Lebaran 2021.
Pasca-libur Lebaran, ditemukan juga 988 klaster keluarga dengan 2.008 orang terinfeksi virus corona.
"Kita bisa lihat di sini bahwa kenaikan kasus memang terjadi pasca-libur Lebaran. Dari identifikasi klaster mudik sejak 21 Mei hingga 10 Juni 2021, terdapat 2.008 kasus positif dari 988 keluarga," ucap Dwi.
Dinkes DKI juga menemukan 19 kasus positif Covid-19 yang disebabkan oleh varian baru virus corona. Sebanyak 18 kasus ditemukan pada orang yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri atau kasus impor, sedangkan satu kasus baru merupakan transmisi lokal.
Hingga Jumat (11/6/2021), jumlah pasien di RS Wisma Atlet sudah menembus 4.019 orang.
"Jumlahnya bertambah 393 orang dari hari kemarin. Semula 3.626 menjadi 4.019 orang," kata Humas RS Wisma Atlet Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis, Jumat.
Baca juga: Terus Bertambah, Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Tembus 4.019 Orang
Catatan Kompas.com, tren kenaikan pasien di RS Wisma Atlet mulai terlihat pada Selasa (18/5/2021) atau beberapa hari usai libur Lebaran.
Saat itu hanya ada 900 pasien Covid-19 yang dirawat di RS Wisma Atlet. Tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) hanya di angka 15,02 persen.
Saat ini, BOR RS Wisma Atlet mencapai 67 persen dari 5.994 tempat tidur yang tersedia.
Koordinator Tenaga Kesehatan RSD Covid-19 Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin mengakui, meningkatnya jumlah pasien ini terkait dengan dampak masa libur Lebaran lalu.
Baca juga: Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Terbanyak dari Klaster Cilangkap
"Melihat tren seperti ini sesuai prediksi memang habis lebaran dua minggu, tiga minggu, bahkan 4 minggu setelah Lebaran ada kemungkinan untuk naik," kata Arifin saat dihubungi, Kamis kemarin.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur pasien isolasi dan tempat tidur intensive care unit (ICU) untuk pasien Covid-19 di Jakarta sudah melebihi 50 persen.
Per 9 Juni 2021, tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) untuk tempat tidur ICU sudah terisi 588 dari 1.076 tempat tidur, atau terisi 52 persen dari kapasitas.
"Tempat tidur (isolasi) kapasitas 6.694, terpakai 3.560. Sudah mencapai 53 persen," kata Riza.
Oleh karena itu, Riza meminta masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat agar kasus Covid-19 tidak meluas dan membebani lebih banyak rumah sakit rujukan di Jakarta.
Baca juga: Wagub DKI: Tempat Tidur Isolasi Pasien Covid-19 di Jakarta Terisi 53 Persen, ICU 52 Persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.