JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini polisi mengamankan 49 orang pelaku pungutan liar (pungli) terhadap para sopir truk kontainer di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Penangkapan dilakukan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melaporkan perihal kriminalitas yang kerap terjadi di kawasan pelabuhan komersial tersebut.
Catatan Kompas.com, Jokowi mendapatkan laporan mengenai pungli yang kerap terjadi di kawasan terminal Tanjung Priok dari sopir truk kontainer.
Kala itu, sang presiden tengah mengadakan kunjungan ke kawasan bisnis tersebut.
Baca juga: Setelah Presiden Telepon Kapolri, Polisi Tangkap 49 Tersangka Pelaku Pungli di Tanjung Priok
Mulanya Jokowi bertanya kepada para sopir truk tentang persoalan-persoalan yang ada di kawasan terminal. Sebab, ia mendapat informasi di media sosial soal maraknya aksi pungli.
"Saya mendapatkan keluhan yang saya lihat dari media sosial, terutama driver banyak yang mengeluh karena urusan bongkar muat, benar enggak? Tolong nanti diceritakan problemnya apa sehingga kita bisa memberikan jalan keluar," kata Jokowi dipantau melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
"Jangan sampai ada yang mengeluh karena banyaknya pungutan, itu yang mau saya kejar kalau ada," tuturnya.
Para pengemudi lantas mengeluhkan soal aksi pemalakan, penodongan hingga pembegalan yang mereka hadapi.
Seorang pengemudi truk bernama Agung mengatakan, ia dan rekan-rekannya kerap menjadi korban begal, terutama sewaktu New Priok Container Terminal One (NPCT 1) dibangun beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pelaku Pungli di Tanjung Priok Sebar Info ke Rekannya: Ada Gerombolan Datang Mengganggu Kita
Di saat jalanan tengah macet, tiba-tiba oknum tak dikenal melompat ke truk, menodong pengemudi dengan senjata tajam, lalu mengambil barang yang menempel di kendaraan, seperti ban, aki, dan lainnya.
Kalau dia berani masuk ke mobil, itu (pengemudi) ditodong kemudian diminta barang-barang kita, handphone, dompet, segala macam uang jalan habis," kata Agung.
Orang yang ada di lokasi tidak berani mendekat karena takut diserang dengan senjata tajam.
Mendengar keluhan tersebut, Jokowi pun menghubungi Kapolri melalui sambungan telepon.
Di hadapan para pengemudi truk kontainer, ia meminta Kapolri menindak kriminalitas yang ada di kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca juga: Curhat Sopir Truk Korban Pungli Tanjung Priok: Dimarahin Istri Terus Pulang Tak Bawa Uang
"Pak Kapolri, selamat pagi. Ini saya di Tanjung Priok, ada keluhan, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di (Terminal) Fortune, di NPCT One, kemudian di Depo Dwipa, pertama itu," kata Jokowi.
"Yang kedua juga kalau pas macet, itu banyak driver-driver yang dipalak sama preman-preman. Ini tolong bisa diselesaikan, itu saja," tuturnya.
Kapolri Sigit pun menyanggupi permintaan Jokowi.
"Siap laksanakan Bapak," kata Sigit dari sambungan telepon.
(Penulis : Muhammad Isa Bustomi/ Editor : Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.