Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Bertemu Pendukung Rizieq Shihab, Bima Sepakat Tindak Tegas Pelanggar Prokes

Kompas.com - 11/06/2021, 20:52 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan, dirinya tidak akan pilih kasih dalam penegakan hukum terhadap pelanggar protokol kesehatan di wilayahnya.

Hal itu ia sampaikan usai bertemu dengan perwakilan pengunjuk rasa pembebasan Rizieq Shihab, di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Jumat (11/6/2021).

"Tadi kita melakukan pertemuan dua jam. Di situ terjadi panjang pembicaraan. Pada intinya kami sepakat tidak ada pilih kasih, tidak ada ketidakadilan dalam pelanggaran prokes," ucap Bima.

"Oleh karena itu ke depan kita akan fokus bersikap tegas terhadap pelanggaran prokes," sambungnya.

Baca juga: Bima Arya Bertemu Perwakilan Massa Pendukung Rizieq di Gedung DPRD Bogor

Bima menambahkan, dalam pertemuan itu juga disepakati bahwa Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor akan membuka ruang komunikasi dan dialog dengan seluruh pihak.

Hal itu, kata Bima, karena saat ini banyak yang salah paham tentang situasi yang terjadi.

"Sekarang ya fokus kepada tugas kita sebagai satgas. Terus berkomunikasi dengan semua karena banyak yang salah paham, banyak yang salah persepsi," tutur Bima.

Bima melanjutkan, dirinya tidak mau berkomentar atas kasus yang menjerat Rizieq Shihab.

Sebab, kata dia, urusan kasus itu sudah disampaikan sejelas-jelasnya ketika bersaksi di pengadilan.

"Saya tidak mau berkomentar tentang substansi pengadilan. Semua sudah disampaikan di pengadilan ya. Saya tidak mau komen ke arah itu. Jadi kita fokus saja menjaga kondusifitas," beber Bima.

Baca juga: Rizieq Shihab: Penyiram Air Keras ke Novel Hanya Dituntut Setahun, tapi Pelanggar Prokes Dituntut 6 Tahun Penjara

Sementara itu, salah satu menantu Rizieq Shihab yang datang dalam aksi itu, Muhamad Alathos mengatakan, akan menagih janji Bima Arya yang akan menjerat hukum pelanggar prokes.

Ia mengatakan, jika memang tidak ada diskriminatif terhadap Rizieq, seharusnya semua pelanggar prokes di Kota Bogor juga harus disanksi pidana.

"Kita lihat dalam satu pekan ini, apakah yang disampaikan Bima Arya sesuai atau tidak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com