Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jejak dan Ragam Kontroversi Anji yang Ditangkap Terkait Narkoba

Kompas.com - 14/06/2021, 08:03 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Erdian Aji Prihartanto, atau yang akrab disapa Anji, ditangkap polisi pada Jumat (11/6/2021) atas dugaan penyalahgunaan narkoba jenis ganja.

Ia ditangkap seorang diri di sebuah rumah di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Dari tangan Anji, polisi mendapati barang bukti narkoba jenis ganja.

Namun, ketika polisi menggeledah salah satu studionya, polisi menemukan barang bukti lain yang banyak dan beragam.

"Nanti lengkapnya akan saya sampaikan saat rilis, termasuk barang bukti yang cukup beragam dan cukup banyak," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo, Minggu (13/6/2021).

Baca juga: Musisi Berinisial AN Ditangkap Polisi Terkait Narkoba

Profil Anji

Mengutip Tribunnews.com, pria kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1979, ini telah memiliki cita-cita untuk menjadi musisi sejak kecil.

Bakatnya di dunia musik terlihat saat ia duduk di kelas 4 SD. Kala itu ia menyanyikan lagu "Bintang Kejora" di sebuah pentas seni dan mendapat sambutan positif dari guru dan teman-temannya.

Memasuki bangku SMP, Anji sempat membentuk sebuah grup band. Namun, grup tersebut harus bubar karena salah seorang anggotanya terkena kasus narkoba.

Mimpi Anji untuk bermusik sempat ia kubur. Namun, akhirnya kecintaan pada musik membuat Anji kembali membentuk sebuah grup band saat ia berkuliah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Baca juga: Anji Ditangkap Polisi Saat Sendirian di Rumah Kawasan Cibubur

Karier di dunia musik

Grup band bentukan Anji bernama "Yuck Fou" mendapat sambutan luas dari berbagai pihak. Band tersebut sering diundang untuk menjadi pengisi acara dalam beberapa kesempatan.

Anji, yang kala itu menjadi bassist, mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan beberapa band lain, seperti Clinic Funk, Vintage, dan Rockmotiv.

Akhirnya, ia pun memutuskan untuk bergabung dengan Clinic Funk. Di saat yang bersamaan, anak kedua dari tiga bersaudara itu mengelola studio band milik keluarganya yang diberi nama Clinic Studio.

Dalam sebuah kompetisi, Clink Funk menorehkan prestasi dan mendapat kesempatan untuk merekam tiga lagu dalam album berjudul Imperium (2002).

Melihat bakat anaknya yang mulai berkembang di dunia musik, ibunda Anji rela mengeluarkan biaya, hingga ratusan juta rupiah untuk mendukung bakat anaknya.

Baca juga: Polisi Sebut Temukan Beragam Jenis Narkoba Saat Penangkapan Anji

Pada 2004, Anji mengikuti ajang pencarian bakat bergengsi bagi penyanyi, yakni Indonesian Idol, tetapi gagal pada babak 76 besar.

Meski begitu, pria ini tetap melanjutkan bakat bermusiknya bersama band lain bentukannya bernama Menthol.

Halaman:


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com