Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBWS Ingatkan Potensi Longsor Susulan di Sekitar Turap Perumahan Ciputat

Kompas.com - 14/06/2021, 15:10 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane menyatakan akan adanya potensi longsor susulan di kawasan turap Perumahan Griya Satwika Telkom, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Heri mengatakan, adanya potensi itu disebabkan pergerakan tanah di sekitar lokasi.

"Yang pasti kan itu kelihatan dia (permukaan tanah) bergerak, artinya dinding ini sudah bergerak," ujar Bambang saat meninjau longsor di kawasan Ciputat, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Aliran Anak Kali Pesangrahan Berhasil Dibuka, Banjir di Tiga Perumahan Ciputat Surut

Berdasarkan hasil peninjauan, masih terdapat pergerakan tanah dan objek lain di sekitar lokasi turap yang longsor. Kondisi tersebut dinilai menjadi salah satu tanda atau gejala terjadinya longsor susulan.

Untuk itu, Bambang mengimbau Pemerintah Kota Tangerang Selatan agar segera meninjau kembali dan mengevaluasi dinding penahan di sekitar lokasi longsor yang terlihat mengalami pergeseran.

"Kalau saya melihat gejalanya saja. Gejalanya itu sudah ada pergerakan. Kalau sudah ada pergerakan, berarti itu harus dievaluasi," pungkasnya.

Baca juga: Kompleks Polisi Udara Pondok Cabe Terkena Banjir Imbas Turap Longsor di Ciputat

Sebelumnya, turap sepanjang kurang lebih 100 meter dengan tinggi hampir 5 meter dan lebar sekitar 4 meter di perumahan Griya Satwika Telkom longsor pada Jumat (11/6/2021).

Material longsor tersebut pun menutup aliran Anak Kali Pesanggrahan selebar 4 meter dan menimpa tiga rumah warga yang berada tepat di bawah turap perumahan tersebut.

Ketua RW 14 Kelurahan Pisangan, Tatang Kurniawan menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi Jumat malam sekitar 19.30 WIB. Saat itu, wilayah Tangerang Selatan baru saja diterpa angin kencang dan hujan deras.

Menurut Tatang, turap perumahan itu longsor karena tanah yang labil dan sudah terdapat retakan di bagian jalan dekat lokasi kejadian.

Akibat peristiwa itu, air Anak Kali Pesanggrahan tak bisa mengalir dan meluap ke pemukiman warga. Tiga perumahan, yakni Nerada Estate, Payung Mas, dan Kompleks Polisi Udara.

Selain itu, dua orang penghuni rumah yang tertimpa material longsor luka-luka dan kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.

Adapun saat ini banjir di perumahan tersebut telah surut seiring dengan diangkutnya material longsor yang sempat menutup anak kali pesanggrahan.

Air pun sudah kembali mengalir dan tidak lagi meluap ke pemukiman. Warga terdampak banjir yang sebelumnya mengungsi juga telah berangsur-angsur kembali ke rumahnya.

Mereka mulai membersihkan rumah dan barang-barangnya dari kotoran lumpur yang terbawa luapan air Anak Kali Pesanggrahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com