Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2021, 16:57 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak memilih opsi menarik rem darurat dalam penanganan Covid-19.

Menurut Gembong, jika Anies kembali menarik rem darurat, perekonomian yang baru saja bangkit bakal kembali rontok.

"Karena rem darurat itu dampaknya banyak. Ibaratnya gini, geliat ekonomi kita mulai tumbuh, tapi ketika rem darurat (ditarik) bisa layu lagi," kata Gembong saat dihubungi melalui telepon, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Dapat Nilai E Penanganan Covid-19, DKI Jakarta Diminta Pertimbangkan Tarik Rem Darurat

Gembong mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus bisa menyelamatkan sektor ekonomi dan kesehatan secara bersamaan.

Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI ini meminta agar Anies dapat membuat keseimbangan di kedua sektor tersebut.

"Prinsip dasar Pemda untuk menjaga keseimbangan kesehatan dan ekonomi, tidak boleh mengutamakan salah satunya," kata dia.

Baca juga: Anggota DPRD Minta Pemprov DKI Segera Tarik Rem Darurat, Ini 3 Alasannya

Gembong mengusulkan agar Anies memaksimalkan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam penanganan Covid-19.

Menurut dia, peran serta tokoh agama dan tokoh masyarakat bisa mempercepat akselerasi pendisiplinan warga terhadap protokol kesehatan.

"Yang paling utama kan di situ, sehingga tokoh masyarakat lini paling depan sebagai duta Pemda ke masyarakat. Kalau itu bisa dilakukan Pemda DKI maka insya Allah kita bisa mengerem," kata dia.

Baca juga: Tokoh Agama di Jakarta Utara Mulai Jalani Vaksinasi Covid-19

Sebagaimana diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyebut akan meningkatkan pendisiplinan aturan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Dia akan memberikan sanksi tegas bagi pelanggar aturan PPKM yang sudah diumumkan oleh pemerintah.

"Kami berharap dengan langkah-langkah pendisiplinan yang ditingkatkan beberapa hari ke depan mudah-mudahan situasi di Jakarta menjadi lebih terkendali dan kita berharap kegentingan yang dikhawatirkan tidak terjadi," kata Anies, Minggu (13/6/2021).

Baca juga: Anies: Perpanjangan PPKM Akan Dibahas bersama Menko Perekonomian Nanti Malam

Sebagai informasi, lonjakan kasus Covid-19 pasca-liburan Lebaran terlihat dari angka penambahan kasus baru yang kembali berada di atas 2.000 kasus per hari.

Kasus Covid-19 di Jakarta pada 13 Juni 2021 meningkat hingga 2.769 kasus.

Dengan penambahan kasus itu, akumulasi kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 448.071 kasus.

Pasien sembuh berada di angka 424.056, bertambah 935 pasien sembuh dibandingkan hari sebelumnya.

Sedangkan kasus aktif Covid-19 dalam perawatan atau isolasi sebanyak 17.444 pasien.

Korban meninggal bertambah 14 orang, kini tercatat 7.571 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com