Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Azmi Ramadan, Bocah Tanpa Bola Mata yang Pernah Ditipu Penggalang Dana

Kompas.com - 15/06/2021, 06:01 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Sutarman (40), memiliki anak yang lahir dalam keadaan bibir sumbing, tanpa mata dan rongga mulut, serta hanya mempunyai satu ginjal adalah anugerah.

Ia tidak pernah mengeluh dan hanya fokus membesarkan anak ketiganya itu, Azmi Ramadan, dengan penuh kasih.

Ditipu oknum tidak bertanggung jawab

Namun, ada saja pihak yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk keuntungan pribadinya dan bahkan merugikan Sutarman beserta keluarga.

Suami dari Fitri ini mengaku pernah dihubungi oleh seseorang yang menawarkan bantuan.

Pembaca Kompas.com dapat berpartisipasi dalam meringankan perjuangan Azmi, difabel yang memiliki satu ginjal dan tanpa bola mata dengan cara berdonasi, klik di sini

Baca juga: Jakarta Memasuki Fase Genting Covid-19, Anies Peringatkan Warga untuk Beraktivitas di Rumah

Oknum tersebut bilang bahwa ia ingin menggalang dana untuk Azmi sehingga bisa digunakan untuk bekal masa depan anak berusia lima tahun tersebut.

Oleh karenanya, sang oknum meminta Sutarman untuk memberikan sejumlah berkas penting terkait kondisi Azmi, seperti surat keterangan diagnosa.

Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sutarman juga ikut diminta.

Sutarman yang merasa tersentuh dengan "niat baik" tersebut memberikan berkas-berkas yang diminta.

Baca juga: Seberapa Genting Lonjakan Covid-19 di Jakarta? Ini Fakta dan Datanya...

Hanya saja, orang yang menawarkan bantuan mulai sulit dihubungi ketika dokumen penting tersebut sampai ke tangannya.

"Tahun 2018 ada orang di media sosial bilang mau galang dana buat Azmi, tapi sampai sekarang dananya enggak ada yang nyampe ke kami," ungkap Fitri saat dihubungi, Senin (14/6/2021).

Tetap bersyukur

Meski demikian, Sutarman dan keluarganya mengaku bersyukur karena masih ada banyak orang yang benar-benar mau membantu Azmi, mulai dari tetangga, saudara, hingga orang yang tidak dikenal.

Sutarman mengaku saat ini ia tengah memikirkan biaya sekolah untuk Azmi yang membutuhkan pendidikan khusus dan sekolah luar biasa.

"Azmi kan sudah lima tahun, sebentar lagi masuk TK. Mau masukin ke TK luar biasa, tapi harganya lumayan. Belum lagi sekolah lanjutannya. Buku-bukunya kan braille, mahal juga. Pengin juga beliin dia Al Quran braille," beber Sutarman.

Baca juga: Dinkes DKI: Tiga Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Jakarta

Pembaca Kompas.com dapat berpartisipasi dalam meringankan perjuangan Azmi, difabel yang memiliki satu ginjal dan tanpa bola mata dengan cara berdonasi, klik di sini

(Penulis: Mita Amalia Hapsari/ Editor: Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com