TANGERANG, KOMPAS.com - Eks Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara divonis satu tahun penjara dan denda Rp 300 juta oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.
Ari terbukti bersalah terkait kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Putusan tersebut dibacakan di Pengadilan Negeri Tangerang, Kota Tangerang, Senin (14/6/2021).
"Kepada terdakwa I Gusti Ngurah Askhara menjatuhkan pidana satu tahun dan denda sejumlah Rp 300 juta," ujar Hakim Ketua Nelson Panjaitan saat persidangan, Senin.
Vonis tersebut sesuai tuntutan jaksa penuntut umum (JPU).
Ari Askhara hadir di ruang sidang didampingi penasihat hukumnya.
Sementara jaksa yang hadir, yakni Pantono dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten dan Reza Fahlevi dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang.
Askhara dan jaksa pikir-pikir
Kasi Pidana Khusus Kejari Kota Tangerang Sobrani Binzar menyatakan, pihaknya masih pikir-pikir apakah mengajukan banding atau tidak atas vonis tersebut.
"Kami akan menentukan sikap maksimal dalam waktu tujuh hari," ujar dia.
Sementara itu, Andre, penasihat hukum Ari Askhara, mengaku pihaknya masih membutuhkan waktu untuk memutuskan menerima putusan atau banding.
"Apa pun itu, kami terima, kami hargai (vonis tersebut). Kami selaku tim penasihat hukum akan berpikir apakah akan banding atau mau terima," papar Andre, Senin.
Andre menambahkan, sebenarnya pihaknya meminta dibebaskan. Meski demikian, pihaknya tetap menghormati keputusan majelis hakim.
"Kalau kami, mau kami, (Ari) bebas. Tapi apa pun itu, kami hargai semuanya, sama-sama kami hormati," ungkap dia.
Kronologi kasus
Kasus kepabeanan yang menjerat Ari bermula saat pesawat baru yang dibeli PT Garuda Indonesia, jenis Airbus A330-900 Neo dengan nomor penerbangan GA9721, mendarat di hanggar milik PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten.
Petugas Bea dan Cukai menemukan sejumlah barang mewah di lambung pesawat.
Para petugas menemukan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Bromptom ilegal di bagasi pesawat yang baru datang dari pabrik Airbus di Perancis tersebut.
Penyidik Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan kemudian menyatakan Ari terlibat menyelundupkan Harley dan Brompton itu.
Menteri BUMN Erick Thohir kemudian mencopot Ari dari jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia pada Desember 2019.
Akibat penyelundupan itu, negara berpotensi mengalami kerugian sebesar Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.