Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean di UGD Wisma Atlet Kemayoran Mengular, Banyak Pasien Lesehan

Kompas.com - 15/06/2021, 10:24 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan pasien Covid-19 membuat antrean pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, kembali terjadi.

Komandan Lapangan RS Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin membenarkan video viral yang menunjukkan kondisi antrean di UGD RS Wisma Atlet.

Dalam video itu, terlihat antrean mengular hingga memenuhi seisi ruangan. Bahkan, banyak pasien yang duduk berlesehan di lantai.

Menurut Arifin, antrean itu terjadi pada Senin (14/6/2021) malam.

"Antrean terjadi karena banyaknya pasien yang datang dalam waktu berdekatan," kata Arifin kepada Kompas.com, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Kemayoran Bertambah 425 Orang dalam Sehari

Arifin mengatakan, setiap pasien yang akan masuk RS Wisma Atlet memang diarahkan dulu ke area UGD.

Selain dilakukan pendataan, di area itu juga dilakukan diagnosis awal apakah pasien masuk kategori tanpa gejala, gejala ringan, sedang, atau berat.

Setelah pendataan dan diagnosis selesai dilakukan, baru pasien diarahkan ke kamar perawatan. Oleh karena itu, penumpukan pasien di area UGD tidak bisa dihindari.

"Jadi memang awalnya harus antre dulu," kata Arifin.

Arifin menyebutkan, terus melonjaknya jumlah pasien di RS Wisma Atlet merupakan dampak dari liburan Lebaran beberapa waktu lalu.

Banyaknya warga Ibu Kota yang pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga mempercepat penularan virus.

Baca juga: Pandemi Covid-19 di Jakarta Memburuk, Tiga Varian Baru Ditemukan hingga BOR Menipis


Arifin mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk tetap patuh menjaga protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 seperti memakai masker dan menjaga jarak.

Catatan Kompas.com, tren kenaikan ini mulai terjadi sejak Selasa 18 Mei lalu, atau beberapa hari usai libur Idul Fitri.

Saat itu hanya ada 900 pasien Covid-19 yang dirawat di RS Wisma Atlet.

Namun, jumlah pasien terus bertambah setiap harinya akibat pasien masuk lebih banyak ketimbang pasien keluar.

Berdasarkan data terbaru pada Selasa (15/6/2021) pukul 08.00 WIB, jumlah pasien di RS Wisma Atlet sudah mencapai lebih dari 5.400 orang.

RS Wisma Atlet sempat hampir penuh karena hanya memiliki kapasitas 5.994 tempat tidur.

Pemerintah pada akhirnya menambah kapasitas RS Wisma Atlet dengan menambah tempat tidur hingga membuka tower 8.

Setelah penambahan, RS Wisma Atlet kini memiliki kapasitas 9.566 tempat tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com