Varian Delta lebih mudah menular
Dari sekian banyak varian baru hasil mutasi virus SARS-CoV-2, varian Delta disebut paling mudah menular. Varian Delta atau dikenal juga dengan virus corona B.1.617.2 pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020.
Melansir nymag.com, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ini adalah varian paling menular yang memicu gelombang pandemi di berbagai negara.
Sejauh ini, varian ini telah merebak sedikitnya di 62 negara, termasuk Indonesia.
Baca juga: Seberapa Genting Lonjakan Covid-19 di Jakarta? Ini Fakta dan Datanya...
Dilansir dari ndtv.com, para ilmuwan dari India menyebutkan, varian Delta disebut 50 persen lebih menular daripada varian Alpha atau varian pertama virus corona. Itulah sebabnya para ilmuwan percaya itu menjadi varian dominan secara global.
NBC Miami juga melaporkan, gejala dari infeksi virus corona varian Delta lebih parah dan dinilai lebih sulit ditangani melalui penanganan medis.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Drastis, Ini Sebaran RT/RW Zona Merah di Jakarta
Gejala varian virus corona Delta sebagaimana disampaikan oleh profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins Universiy, Dr Bhakti Hansoti, meliputi sakit perut, hilangnya selera makan, muntah, mual, nyeri sendi, gangguan pendengaran.
Kebanyakan pasien yang terinfeksi virus ini juga membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan memerlukan bantuan oksigen dan menderita komplikasi lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.