Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Tinggi, Wagub DKI: Uji Coba Belajar Tatap Muka Tetap Jalan

Kompas.com - 15/06/2021, 19:39 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan proses uji coba belajar tatap muka tetap berjalan di tengah lonjakan kasus Covid-19.

"Ya uji coba terus dilanjutkan," kata Riza saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/6/2021).

Riza mengatakan, proses uji coba tatap muka dilanjutkan sambil terus melakukan evaluasi setiap hari.

Baca juga: Guru Positif Covid-19, SDN 08 Kenari Jakarta Pusat Tunda Uji Coba Sekolah Tatap Muka

Dia mengatakan, uji coba belajar tatap muka juga menjadi sarana edukasi masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan.

Proses uji coba belajar tatap muka tahap dua akan dihentikan setelah masa uji coba selesai.

"Jadi sebelum itu kita selesaikan uji coba tahap dua, nanti kita akan evaluasi," kata Riza.

Terlepas dari hasil evaluasi dan uji coba yang terus berjalan hingga saat ini, Riza kembali meminta masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga: Dua Guru dan Kepsek SDN Kenari 08 Positif Covid-19, PTM Dihentikan

Sehingga apabila kasus Covid-19 menurun, uji coba sekolah tatap muka bisa digelar dengan aman dan lancar.

"Untuk itu kami minta seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dan laksanakan protokol kesehatan secara ketat, secara baik," ucap dia.

Sebagai informasi uji coba belajar tatap muka tahap dua digelar DKI Jakarta untuk periode 9-26 Juni 2021.

Uji coba tersebut digelar oleh 226 sekolah yang lulus asesmen dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Satgas Covid-19 DKI Jakarta.

Namun, ada empat sekolah yang menunda pelaksanaan uji coba tahap dua sekolah tatap muka dengan beragam alasan.

SMAN Unggulan MH Thamrin, misalnya, membatalkan uji coba belajar tatap muka lantaran tiga RW di sekitar sekolah sedang berstatus zona merah.

Sekolah kedua adalah SDN 08 Kenari Jakarta Pusat yang menunda uji coba karena seorang gurunya terpapar Covid-19.

Ketiga penundaan uji coba sekolah tatap muka datang dari SMP Jakarta Islamic School karena kegiatan belajar mengajar tahun ajaran 2019/2020 sudah tutup buku.

Terakhir dari Madrasah Ibtidaiyah RPI yang berasalan tidak mendapat izin dari orangtua murid untuk menggelar sekolah atap muka.

Sebagai informasi, angka kasus Covid-19 di Jakarta terus mengalami peningkatan. Data teranyar 15 Juni 2021, kasus aktif Covid-19 tercatat sebanyak 19.244 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com