"Sebenarnya ditawari operasi lagi, untuk membentuk hidung. Tapi kita tergantung Azmi. Dia sudah bisa milih, soalnya kasian," ungkap Sutarman.
Saat ini, pihak keluarga sudah tidak lagi memikirkan operasi bagi Azmi. Mereka fokus untuk mempersiapkan pendidikan Azmi dan juga kebutuhannya sehari-sehari seperti susu.
Sebagai anak spesial, Azmi perlu mengenyam pendidikan di sekolah luar biasa dengan peralatan pendukung yang juga tidak murah.
Ayah Azmi yang bekerja ternak lele serta ibunya yang hanya ibu rumah tangga belum memiliki kemampuan cukup untuk membiayai semua kebutuhan Azmi.
"Akhir-akhir ini Azmi sudah belajar mengaji dengan dituntun secara lisan oleh guru ngaji. Bahkan, Azmi sudah hafal gerakan dan bacaan solat di usia 5 tahun," ujar Fitri.
Uluran tangan para dermawan pun kerap datang ke keluarga kecil yang tinggal di sebuah rumah kontrakan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.
Namun, sayang, uluran tangan yang diharapkan Azmi sekeluarga justru sempat membuat keluarga ini merasakan pengalaman ditipu. Mereka ditipu seseorang dengan modus penggalangan dana.
Orang itu membawa kabur semua hasil penggalangan dana, termasuk seluruh dokumen pendukung yang sudah diserahkan pihak keluarga. (Penulis: Mita Amalia Hapsari)
Pembaca Kompas.com, mari bantu Azmi dan keluarga untuk sedikit meringankan beban mereka. Pembaca bisa menyalurkan donasi melalui KitaBisa dengan cara klik di sini.
Sebesar apapun bantuan Anda, akan sangat berarti bagi masa depan Azmi.
Seluruh bantuan akan dipertanggungjawabkan secara terbuka dalam laman KitaBisa dan juga akan ditayangkan penyalurannya di Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.