Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Dugaan Prostitusi Online di Cabang Ciputat, Ini Respons RedDoorz

Kompas.com - 16/06/2021, 12:01 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - RedDoorz Indonesia akan memperketat pengawasan penginapan seiring ditemukannya dugaan praktik prostitusi online di salah satu cabangnya yang berada Ciputat, Tangerang Selatan.

President Director RedDoorz Indonesia, Mohit Gandas mengatakan, pihaknya menyayangkan ada dugaan praktik prostitusi online yang ditemukan saat razia gabungan TNI-Polri dan Satpol PP Tangerang Selatan, pekan lalu.

Dia mempersilahkan petugas untuk menindaklanjuti dugaan prostitusi online di salah penginapannya yang berada di kawasan Ciputat tersebut.

"Kami sangat menyayangkan atas tindakan yang terjadi dan sepenuhnya akan menyerahkan permasalahan ini kepada pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti hal ini," ujar Gandar dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Rabu (16/6/2021)

Baca juga: Satpol PP Razia 2 Penginapan di Ciputat yang Diduga Lokasi Prostitusi Online, 74 Orang Diamankan

Gandar menyebut, penginapan yang digerebek petugas di kawasan Ciputat itu dimiliki dan dioperasikan secara mandiri oleh pemilik atau pengelola bangunan.

Sementara pihaknya, hanya membantu menyediakan teknologi digital dan platform untuk memasarkan penginapan tersebut secara daring.

Dia memastikan bahwa pihaknya akan memperketat pengawasan cabang-cabang penginapannya, untuk mengantisipasi terjadinya praktik prostitusi online kembali terulang.

"Ke depan, kami juga akan terus meningkatkan mutu pelayanan dan fasilitas properti RedDoorz serta memastikan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," pungkasnya.

Baca juga: Perempuan Bandar Besar Narkoba Ditangkap di Kampung Bahari, Sudah Lama Jadi Target Polisi

Sebelumnya, Satpol PP Tangerang Selatan merazia dua penginapan yang diduga menjadi lokasi prostitusi online di wilayah Ciputat. Sebanyak 74 orang terjaring petugas dalam razia tersebut.

"Kami razia ada dua titik, RedDoorz dan Oyo yang ada di Ciputat," ujar Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangerang Selatan Muksin Al Fachry, Rabu (9/6/2021).

Dalam razia yang digelar pada Selasa (8/6/2021) malam hingga Rabu dini hari itu, terdapat 29 laki-laki dan 45 perempuan yang terjaring dari dua penginapan tersebut.

Sebanyak 20 perempuan di antaranya, kata Muksin, diduga merupakan pekerja seks komersial yang menawarkan dirinya secara daring melalui aplikasi kencan.

"Perempuan BO (booking order) 20 orang," jelas Muksin.

Menurut Muksin, 74 orang yang terjaring tersebut kini dibawa ke kantor Satpol PP Tangerang Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.

Para pasangan bukan suami istri yang terjaring dalam razia tersebut nantinya akan diserahkan ke pihak keluarga.

Sementara itu, 20 perempuan yang diduga penjaja seks masih akan diperiksa lebih lanjut guna mengetahui apakah ada tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Kalau dia beroperasi sendiri, ini kami sedang berkoordinasi dengan Panti Sosial Pasar Rebo, apakah bisa dikirim ke sana," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com