Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin menyatakan, penghentian penerimaan pasien dilakukan sementara sambil menunggu tempat tidur tambahan disiapkan.
"Dari semalam saya pending dulu, tidak ada yang ngirim pasien dulu untuk persiapan atur tambahan bed," kata Arifin saat dihubungi, Selasa sore.
Total ada penambahan sebanyak 2.000 tempat tidur yang kini sudah dioperasikan di sejumlah kamar perawatan. Sejumlah kamar berukuran besar yang sebelumnya hanya berisi dua bed, kini diisi 3 bed sekaligus.
Baca juga: Wisma Atlet hingga RS Rujukan Penuh, Jakarta Masuki Fase Genting Pandemi Covid-19
Pihak RS Wisma Atlet juga bersiap mengoperasikan tower 8 di Pademangan yang selama ini diisi oleh pekerja migran yang baru saja kembali dari Indonesia untuk melakukan karantina.
Lonjakan kasus Covid-19 juga berdampak pada keterisian pasien di rumah sakit rujukan Covid-19, misalnya Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Rumah sakit itu terpaksa menolak pasien baru Covid-19 karena seluruh ruangan isolasi sudah penuh.
Hal ini diungkapkan dokter Jack Pradono melalui unggahan di akun Instagramnya @drjackpradono. Dia adalah salah satu dokter yang bekerja di RS Islam Jakarta.
"Di @rsijcempakaputih mulai tadi malam, Kami menolak pasien CoVid-19 baru karena tempat penuh, baik di paviliun isolasi maupun di ICU," tulis Jack di akun Instagramnya pada Minggu (13/6/2021).
"Jadi bilamana ada orang dalam yang sakit, bahkan bila keluarga inti dari karyawan yang sakit Covid-19 hari ini, kami tidak akan bisa merawatnya," sambung Jack.
Lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di Bogor. Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 Kota Bogor sudah menyentuh angka 49 persen.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Komandan RS Wisma Atlet Minta Anies Perketat PSBB
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.