JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Ibu Kota terus meningkat pasca-liburan Lebaran pada pertengahan Mei 2021.
Jakarta mencatatkan 20.311 kasus aktif per 16 Juni 2021. Angka ini meningkat hampir dua kali lipat selama 10 hari terakhir, yang mana pada 6 Juni lalu hanya ada 11.500 kasus aktif di Ibu Kota.
Peningkatan pesat pada jumlah pasien ini membuat kapasitas berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya penuh.
Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, bahkan harus menghentikan penerimaan pasien sementara pada Selasa (15/6/2021) demi menambah kapasitas tempat tidur.
Sebelumnya, rumah sakit tersebut dapat menampung hingga 5.994 pasien. Sekarang, sebanyak 2.000 tempat tidur sudah ditambahkan.
Baca juga: Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 di Jakarta lewat Situs Resmi, Simak Panduannya
Hingga Rabu (16/6/2021), tercatat 5.551 orang tengah dirawat di Wisma Atlet.
Sebuah video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan antrean pasien Covid-19 yang mengular di Wisma Atlet.
Komandan Lapangan RS Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin membenarkan perihal jumlah pasien yang membeludak tersebut. Menurut Arifin, antrean itu terjadi pada Senin (14/6/2021) malam.
Penuhnya angka hunian rumah sakit rujukan Covid-19 membuat isolasi mandiri menjadi pilihan yang tak terelakkan, terutama bagi seseorang yang terpapar corona tanpa gejala.
Isolasi mandiri sejatinya bisa dilakukan di rumah. Hanya saja, tak sedikit masyarakat khawatir akan terjadinya kebocoran dalam melakukan isolasi mandiri di rumah.
Baca juga: Pasien Covid-19 Membludak, Koordinator RSD Wisma Atlet: Kondisi Ini Harus Betul-betul Kita Rem
Sejumlah rumah sakit swasta di Jakarta kemudian membuka layanan isolasi mandiri dengan bekerja sama dengan hotel.
Selain mendapatkan perawatan laiknya di rumah sakit, dokter juga akan memantau kondisi pasien corona secara penuh, seperti dilansir Kontan.co.id. Hanya saja, biaya isolasi mandiri di hotel ini ditanggung sepenuhnya oleh pasien.
Berikut daftar rumah sakit yang menyediakan layanan isolasi mandiri di hotel.
Rumah Sakit St Carolus
Melalui program Carolus Quarantine Center, Rumah Sakit St Carolus di Jakarta Pusat menyediakan layanan isolasi mandiri di kamar hotel bagi masyarakat yang terpapar virus corona.
"Ingin melakukan isolasi mandiri di kamar hotel? Carolus Quarantine Center bisa jadi pilihannya!," tulis akun Instagram resmi rumah sakit tersebut, @rscarolusjakarta.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta Dihentikan
Dengan membayar sejumlah Rp 15 jutaan, pasien dapat melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dalam pemantauan tim medis RS St Carolus. Fasilitas yang didapat termasuk makan tiga kali sehari, tes PCR, visit dokter, obat dan multivitamin.
Adapun hotel yang bekerja sama dengan RS St Carolus, menurut Humas St Carolus Gabby, adalah Hotel Blue Sky Pandurata di Jakarta Pusat.
"Untuk saat ini, program isolasi mandiri kami di hotel hanya dengan satu hotel yaitu Blue Sky Pandurata," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (17/6/2021).
Rumah Sakit Pelni
Rumah Sakit Pelni melalui program Safe House bernama Staysolation menghadirkan layanan isolasi untuk mereka yang terinfeksi virus corona namun tidak bergejala (OTG).
Kepala Bagian Pemasaran dan Humas RS Pelni Ferdi Maulana membenarkan bahwa program ini dilaksanakan di hotel yang bekerjasama dengan rumah sakit tersebut.
Baca juga: Dinkes DKI: Varian Baru Corona Ditemukan di Jakarta Lebih Menular dan Bergejala Berat
Selama proses isolasi di hotel tersebut, pasien akan mendapatkan fasilitas tes swab, terapi obat-obatan anti virus, anti inflamasi, maupun vitamin sesuai kondisi masing-masing pasien.
Estimasi waktu isolasi adalah sekitar 14 hari dengan biaya sekitar Rp 15-17 juta rupiah.
"Saat ini RS Pelni bekerjasama dengan salah satu hotel di Jakarta," ujar Ferdi tanpa mau menyebutkan nama dari hotel tersebut.
Informasi ini dilansir akun Instagram Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta pada Rabu (30/6/2021).
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga membuka layanan isolasi mandiri di beberapa fasilitas lain, seperti Gelanggang Olahraga (GOR) dan rumah susun (rusun), tanpa menarik biaya dari pasien.
Baca juga: 1.500 Pengguna KRL Ikut Vaksinasi Covid-19 di Stasiun Bogor
Fasilitas gratis ini dapat dimanfaatkan oleh pasien Covid-19 yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Mengantongi surat rujukan dari puskesmas fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan keterangan tidak mampu menjalani isolasi mandiri di rumah,
2. Membawa hasil tes PCR yang menunjukkan positif Covid-19,
3. Pasien menyatakan mampu melakukan aktivitas secara mandiri saat menjalani isolasi serta mengikuti aturan isolasi yang ditetapkan.
Adapun rincian tempat dan hotel isolasi mandiri Covid-19 di Jakarta adalah sebagai berikut:
Baca juga: Dinkes DKI: Tiga Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Jakarta
Jika sebelumnya Pemprov DKI Jakarta hanya membuka tiga tempat isolasi mandiri, yakni Jakarta Islamic Centre, Graha Wisata TMII, dan Graha Wisata Ragunan, kini Pemprov DKI menyediakan total 37 tempat.
Ke-37 tempat isolasi terkendali yang dimiliki oleh Pemprov DKI akan dibuka secara bertahap. Berikut rinciannya:
Tahap I (kapasitas 607 orang)
Baca juga: Mengenal Virus Corona Varian Delta, Lebih Mudah Menular dan Sudah Masuk Jakarta
Tahap II (kapasitas 6.648 orang)
Baca juga: Wisma Atlet hingga RS Rujukan Penuh, Jakarta Masuki Fase Genting Pandemi Covid-19
Tahap III (kapasitas 994 orang)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kontan.co.id dengan judul "Isolasi mandiri corona di RS & hotel jadi tren, ini daftar tarif lengkap & lokasinya" dan di Kompas.com dengan judul "Daftar Lengkap Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 di Jakarta".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.