Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Jakarta yang Jadi Saksi Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo...

Kompas.com - 17/06/2021, 17:11 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, 17 Juni 2021, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta merayakan ulang tahun yang ke-13.

Perseroan terbatas yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ini memiliki tanggung jawab untuk membangun sarana prasarana MRT dan mengoperasikan moda transportasi massal tersebut.

Baca juga: Perjalanan Panjang MRT Jakarta, Dicetuskan Habibie dan Dieksekusi Jokowi-Ahok

Setelah melalui proses perencanaan dan persiapan yang panjang, yakni sekitar 25 tahun, MRT akhirnya beroperasi di Jakarta pada 24 Maret 2019.

Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian perdana fase I MRT yang memiliki panjang 15,7 kilometer, terbentang dari selatan Jakarta di Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat.

Saksi rekonsiliasi Jokowi-Prabowo

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama.
Keberadaan MRT di Jakarta tak sekadar jadi alat transportasi massal, tetapi sudah mengubah gaya hidup sebagian masyarakat Ibu Kota.

Bahkan Presiden Jokowi memilih MRT sebagai tempat pertemuannya dengan sang rival di Pilpres, Prabowo Subianto.

13 Juli 2019 menjadi hari bersejarah itu. Setelah proses Pilpres yang panas, Jokowi dan Prabowo akhirnya bersua.

Pertemuan diawali di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Rival yang sudah bersaing sejak Pilpres 2014 itu kompak mengenakan kemeja putih.

Jokowi dan Prabowo langsung menyampaikan salam hormat, kemudian berjabat tangan.

Keduanya juga mencium pipi satu sama lain. Mereka berbincang sebentar lalu tertawa.

Baca juga: Stasiun MRT Kota Akan Terintegrasi dengan Stasiun Kereta Beos

Keduanya kemudian berjalan ke peron untuk memasuki gerbong MRT.

Di dalam MRT, keduanya tampak berbincang akrab sepanjang perjalanan.

Lalu, saat tiba di Stasiun MRT Senayan, keduanya menyampaikan pesan rekonsiliasi secara tegas.

"Tidak ada lagi yang namanya 01. Tidak ada lagi yang namanya 02," ujar Jokowi saat itu.

Saat mendengar hal tersebut, Prabowo yang berada di sampingnya langsung bertepuk tangan.

Demikian pula ketika Jokowi menyinggung soal terbelahnya masyarakat yang diistilahkan sebagai "cebong" dan "kampret".

"Tidak ada lagi yang namanya cebong. Tidak ada lagi yang namanya kampret. Yang ada adalah Garuda Pancasila," ujar Jokowi yang diikuti anggukan kepala dan tepuk tangan Prabowo.

Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui dari Pembangunan MRT Jakarta Fase 2

Hal senada juga ditegaskan Prabowo. Prabowo Subianto setuju untuk mengakhiri keterbelahan politik di masyarakat yang sering diistilahkan "cebong" dan "kampret".

"Sudahlah, enggak ada lagi cebong-cebong. Enggak ada lagi kampret-kampret," ujar Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra tersebut kemudian menegaskan, "Semuanya sekarang merah-putih".

Prabowo kemudian mengucapkan selamat kepada Jokowi yang telah ditetapkan sebagai calon presiden terpilih pada Pemilihan Presiden 2019.

"Ada yang bertanya kenapa Pak Prabowo belum ucapkan selamat atas Pak Jokowi ditetapkan sebagai presiden, saya katakan saya ini walau bagaimanapun ada ewuh pekewuh, tata krama," kata Prabowo.

"Jadi kalau ucapkan selamat, maunya tatap muka, jadi saya ucapkan selamat," ujar Prabowo lagi.

Alasan pemilihan MRT jadi tempat rekonsiliasi

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama.
Jokowi mengakui ia yang memilih MRT sebagai tempat pertemuan dengan Prabowo.

Sebab, ia tahu persis bahwa Prabowo belum pernah menjajal moda transportasi baru Ibu Kota itu.

"Alhamdulilah pada pagi hari ini kita bisa bertemu dan mencoba MRT, karena saya tahu Pak Prabowo belum pernah coba MRT," kata Jokowi.

Sementara itu, Prabowo berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memilih MRT sebagai lokasi pertemuan.

"Di atas MRT ini juga gagasan beliau. Beliau tahu bahwa saya belum pernah naik MRT, jadi saya terima kasih. Saya naik MRT, luar biasa," kata Prabowo.

Ia pun memuji fasilitas MRT yang baru pertama kali dijajalnya itu. "Rasanya seperti di luar negeri," ujar Prabowo.

Baca juga: Covid-19 di Jakarta Meledak Lagi, Ada 4.144 Kasus Baru Hari Ini, Kedua Tertinggi sejak Pandemi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, ada sejumlah alasan MRT Jakarta dipilih menjadi tempat pertemuan Jokowi dan Prabowo.

"Pertama, tempatnya netral. Kedua, ini visioner menuju ke depan, menuju hal yang modern, satu keniscayaan angkutan massal yang memang harus ada di kota besar," kata Budi Karya.

"Kalau saya lihat beliau (Jokowi) ngasih tahu (ke Prabowo), ini loh kita sudah punya MRT, dan kita harus punya MRT yang lain," sambung Budi Karya.

Budi Karya pun berterima kasih kepada Prabowo yang memuji MRT sebagai moda transportasi baru Ibu Kota.

"Karena memang effort kita membuat MRT ini memang tidak mudah dan kita harus kawal bersama supaya nanti di Jakarta ini sudah 100 km atau 200 km, sehingga kita tidak perlu bawa mobil sendiri, enggak perlu bawa motor sendiri, ke segala tujuan kita bisa gunakan dengan angkutan massal," kata Budi.

Baca juga: Covid-19 di DKI Jakarta Meningkat, Mobil Ambulans Antre di TPU Rorotan

Pengamat psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai, pilihan lokasi pertemuan di MRT ini jenius. Sebab, tak ada yang menyangka keduanya akan bertemu di sana.

"Strategi pengambilan tempat ini menurut saya agak jenius. Ini surprise. Orang tidak menyangka momen seperti itu di atas MRT," kata Hamdi.

Hal yang terbayang masyarakat awam, pertemuan umumnya dilakukan di tempat resmi dan tertutup, seperti di Istana Negara atau di kediaman Prabowo.

Sebab, pertemuan-pertemuan sebelumnya dilakukan di rumah Prabowo di Hambalang dan di Istana Presiden.

Namun, dengan pertemuan di MRT, ada suasana yang berbeda.

Basa basi soal jamuan istana yang enak atau pengalaman berkuda saat cuaca sejuk Hambalang pun tak terdengar pada pertemuan ini.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta Dihentikan

Selain itu, kata Hamdi, dengan bertemu di tempat umum, tak ada lagi "gengsi" untuk menyebut siapa yang mengundang dan diundang.

"Ini kan seperti pertemuan dua orang biasa di fasilitas publik, sama-sama mau naik MRT. Enggak ada ini tempatnya siapa, tempatnya siapa," kata Hamdi.

"Memang dua-duanya calon presiden, tetapi perspektifnya sama-sama warga yang naik MRT dan ketemu di situ, ngobrol," ucap sambungnya.

Rakyat pun pada akhirnya menyaksikan bahwa pertemuan Jokowi dan MRT ini bukanlah sekadar rekonsiliasi basa-basi.

Beberapa bulan setelah pertemuan, Jokowi menunjuk rivalnya itu sebagai Menteri Pertahanan.

Partai Gerindra pun resmi menjadi parpol pendukung pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com