Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2021, 18:22 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, temuan kasus Covid-19 yang disebabkan varian baru virus corona di Jakarta kembali bertambah.

Pada Senin (14/6/2021) lalu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan ada 19 kasus Covid-19 akibat varian baru.

Namun, hari ini, Kamis (17/6/2021), sudah ada 33 kasus Covid-19 yang disebabkan varian baru virus corona di Jakarta.

"Kami sudah menerima data 33 VoC (Variant of Concern) dari Kemenkes," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Kamis.

Baca juga: Covid-19 di Jakarta Meledak Lagi, Ada 4.144 Kasus Baru Hari Ini, Kedua Tertinggi sejak Pandemi

Dwi mengatakan, temuan kasus akibat varian baru tersebut merupakan hasil pemeriksaan 980 sampel yang dikirim Dinkes DKI untuk dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

Dari sampel yang dikirim, 289 dinyatakan bukan merupakan VoC, 33 merupakan VoC, 438 masih menunggu hasil, 216 dinyatakan negatif Covid-19, tiga hasil WGS tidak dapat dianalisis, dan satu invalid.

Dwi menjelaskan, dari 33 kasus yang sudah terkonfirmasi, 25 kasus diidentifikasi berasal dari orang yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri.

Baca juga: 661 Anak Tambah Kasus Covid-19 di Jakarta Hari Ini, 144 di Antaranya Masih Balita

Sementara itu, tiga kasus merupakan transmisi lokal di luar Jakarta karena domisili pasien bukan di Jakarta, hanya saja melakukan pemeriksaan di Jakarta.

"Lalu, ada lima kasus yang transmisi lokal di Jakarta dan kelimanya varian Delta," ucap Dwi.

Dia mengatakan, 33 kasus tersebut disebabkan tiga varian berbeda, yakni 12 varian Alpha (B.117), tiga varian Beta (B.1.351), dan 18 varian Delta (B.1617.2).

"Pada setiap bertemu VoC, kami langsung mengidentifikasi kasus impor atau transmisi lokal. Jika transmisi lokal, maka kami lakukan tracing masif di komunitas dan tempat kerja," ucap dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta Dihentikan

Dengan maraknya perkembangan kasus Covid-19 akibat varian baru ini, Dwi meminta masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Sementara itu, untuk meredam gejala fatal, Pemprov DKI terus mempercepat vaksinasi untuk warga berusia di atas 18 tahun.

Vaksinasi dibuka untuk warga yang ber-KTP DKI Jakarta maupun yang bekerja, bersekolah, atau berdomisili di DKI Jakarta.

Pendaftaran vaksinasi Covid-19 dilakukan melalui aplikasi JAKI atau situs corona.jakarta.go.id untuk menghindari antrean panjang di fasilitas kesehatan.

"Vaksinasi terbukti tidak hanya mencegah terinfeksi Covid-19, tapi juga mencegah menjadi bergejala berat atau meninggal jika terkena Covid-19. Maka, vaksinasi sangat penting," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkot Jaktim Bikin Kampung Tanpa Asap Rokok di Matraman, Jadi Contoh untuk Wilayah Lain

Pemkot Jaktim Bikin Kampung Tanpa Asap Rokok di Matraman, Jadi Contoh untuk Wilayah Lain

Megapolitan
Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Terima Kuitansi Gaji Rp 9 Juta, Disdik DKI: Itu Rapel 2 Bulan

Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Terima Kuitansi Gaji Rp 9 Juta, Disdik DKI: Itu Rapel 2 Bulan

Megapolitan
Pemkot Bogor Usulkan Hutan Cifor Situ Gede Jadi Kebun Raya Bogor 2

Pemkot Bogor Usulkan Hutan Cifor Situ Gede Jadi Kebun Raya Bogor 2

Megapolitan
Bocah yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Tewas di Pintu Air Manggarai

Bocah yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Tewas di Pintu Air Manggarai

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Pemkot Jaktim Cek Kesiapan Waduk dan Sumur Resapan

Antisipasi Banjir, Pemkot Jaktim Cek Kesiapan Waduk dan Sumur Resapan

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir Rob Sempat Rendam Jalan Dekat JIS, Kini Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir Rob Sempat Rendam Jalan Dekat JIS, Kini Sudah Surut

Megapolitan
Pengemudi Ojol Gelar Aksi Bela Palestina, Jalan MH Thamrin Padat Merayap

Pengemudi Ojol Gelar Aksi Bela Palestina, Jalan MH Thamrin Padat Merayap

Megapolitan
Sering Dilintasi Truk, Warga Kampung Tanah Merah Minta Jalan Perjuangan Segera Diperbaiki

Sering Dilintasi Truk, Warga Kampung Tanah Merah Minta Jalan Perjuangan Segera Diperbaiki

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tersangkut Akar Pohon di Sungai Cikeas Bekasi

Jasad Perempuan Ditemukan Tersangkut Akar Pohon di Sungai Cikeas Bekasi

Megapolitan
Naik Rp 251 Miliar, APBD Kabupaten Bekasi Tahun 2024 Jadi Rp 7,37 Triliun

Naik Rp 251 Miliar, APBD Kabupaten Bekasi Tahun 2024 Jadi Rp 7,37 Triliun

Megapolitan
DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat

DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat

Megapolitan
Kisah Pasutri Paruh Baya Berjuang Bersama Mencari Kerja di 'Job Fair' Depok

Kisah Pasutri Paruh Baya Berjuang Bersama Mencari Kerja di "Job Fair" Depok

Megapolitan
Ayah di Tangsel Diduga Ingin Gugurkan Kandungan Anaknya dengan Minuman Soda dan Obat

Ayah di Tangsel Diduga Ingin Gugurkan Kandungan Anaknya dengan Minuman Soda dan Obat

Megapolitan
Jabodetabek Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 1 Desember 2023

Jabodetabek Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 1 Desember 2023

Megapolitan
Dipukul dan Ancam Tak Diberi Uang Jajan, Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga 18 Kali

Dipukul dan Ancam Tak Diberi Uang Jajan, Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga 18 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com