“Sebenarnya dia kayaknya mau maling. Dari matanya sih mencurigakan. Kalau sales bener (sungguhan) kan ada permisi, assalamualaikum. Dia enggak, langsung nawarin,” ujar Maya.
Pelecehan seksual
Setelah kembali ditolak, Sigit menuju ke arah kamar mandi tempat ibu Fika berada. Sigit kemudian meraba kemaluan ibu Fika yang sedang mandi.
Ibu Fika mengira itu ulah anaknya yang iseng. Sebab, kata Fika, ibunya mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran.
“Jadi kata ibu saya, ibu saya kan matanya kurang melihat sama pendengaran juga kurang. Itu orang masuk kata ibu saya, mohon maaf, (melakukan pelecehan seksual),” kata Fika.
Jelang pelecehan seksual itu terjadi, Fika memang sudah curiga. Semenjak Sigit berupaya masuk ke rumahnya, Fika teringat ibunya yang sedang mandi.
Fika bergegas ke arah ke kamar mandi. Namun, belum sampai ke kamar mandi, ibunya berteriak memanggil nama Fika.
Fika lalu berlari dan mendapati Sigit kabur.
Fika kemudian mengejar dan meneriaki Sigit. Kemudian, Sigit berhasil ditangkap warga sekitar, kira-kira 200 meter dari lokasi kejadian.
Warga yang kesal kemudian menghajar Sigit. Pelaku kemudian dibawa ke Pos RW setempat untuk diamankan dari amuk massa.
Dari tangan pelaku, warga menemukan fotocopy KTP, fotocopy ijazah, handphone, botol berisi cairan, dan pas foto.
Sigit mengaku sebagai warga Cijantung, Jakarta Timur.
Pelaku kelainan jiwa dan bebas
Polsek Tebet kemudian mengamankan Sigit dari Pos RW. Ia kemudian diperiksa oleh pihak kepolisian.
"Pelakunya agak kelainan jiwa. Itu kakaknya bilang agak sakit jiwa," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tebet Iptu Agus Herwahyu Adi saat dihubungi, Rabu (17/6/2021) sore.