Pemilihan desain lokmotiv MRT ini mengundang komentar masyarakat, salah satunya dari Maria.
Perempuan yang bekerja sebagai penjual kosmetik kecantikan di Mal Central Park, Jakarta Barat itu menilai bahwa desain lama lebih bagus daripada yang baru. Ibu tiga anak itu malah menganggap persoalan desain bukan masalah utama.
"Desain itu nomor dua yang penting keselamatan dan kenyamanan penumpang serta tidak cepat rusak," ujar Maria kepada Kompas.com, Kamis (19/01/2017).
Lagipula, lanjut dia, pergantian desain malah akan membuat boros anggaran. Menurut Maria, perubahan tersebut biasanya diikuti dengan penambahan biaya.
Pendapat berbeda datang dari Anton. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai desain proyek di sebuah perusahaan di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat ini mengaku bahwa desain model baru lokomotif MRT lebih bagus.
"Desain yang lama jelek banget, nilainya sekitar 6. Sementara desain baru lebih bagus dan nilainya 8," ujar Anton.
Bagi dia, desain lokomotif MRT dan fungsinya sebagai kendaraan transportasi umum massal merupakan satu kesatuan.
Meski begitu, Anton berharap agar tidak ada penambahan biaya dalam perubahan desain kereta kepala MRT.
Senada dengan Anton, Miko, mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta itu, juga menganggap desain kepala MRT yang baru lebih bagus.
"Paling penting nanti adalah soal ketepatan waktu setelah MRT beroperasional nanti. Lalu, seberapa besar kapasitasnya dan berapa harga tiketnya, " ujar Miko saat ditemui di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
Desain baru dikirim ke Jokowi
Setelah polemik desain tersebut, Pemprov DKI kemudian mengirimkan desain lokmotiv terbaru ke Presiden Joko Widodo.
"Nggak tahu apa sudah (ada masukan), yang penting sudah dikirim ke sana (Presiden)," ujar Sumarsono, di Balai Kota, Jumat (20/1/2017).
Sumarsono yakin, Jokowi akan memberikan pertimbangan terkait desain transportasi massal tersebut.
Tak hanya Jokowi, Sumarsono mengatakan Gubernur-Wakil Gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat juga diminta memberi masukan terkait desain baru lokomotif MRT.
"Dia akan memberikan alternatif, satu atau dua, bahkan kemungkinan tiga alternatif. Namanya juga pertimbangan dan masukan, apapun juga kami minta masukan dari Pak Ahok dan Pak Djarot atau orang-orang yang tahu mengenai teknis desain, arsitektur dan struktur MRT," ujar Sumarsono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.