Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/06/2021, 17:43 WIB
Penulis Ihsanuddin
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sulit menarik rem darurat untuk menekan penyebaran Covid-19 di Ibu Kota. Dia menilai, kendali rem dan gas saat ini sudah tidak lagi dipegang oleh pemerintah daerah tetapi pemerintah pusat.

Menurut dia, kendali rem untuk membatasi kegiatan masyarakat sudah diambil alih pemerintah pusat sejak Anies Baswedan mengumumkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Januari lalu.

"Setelah DKI umumkan PSBB saat itu, pemerintah pusat akhirnya sadar, kalau selama ini (penanganan pandemi) diserahkan ke pemda, bisa keliatannya kok pemda yang lebih aktif," kata Pandu kepada Kompas.com, Jumat (18/7/2021).

Baca juga: UPDATE 18 Juni: Sebaran 12.990 Kasus Baru Covid-19, Jakarta 4.737 Kasus

"Apalagi dampaknya kalau Jakarta PSBB kan ekonomi nasional. Makanya dimarahin, langsung diambil alih semuanya oleh pemerintah pusat," lanjut Pandu.

Sejak saat itu, pemerintah pusat menggunakan metode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Dengan PPKM Mikro, pengendalian difokuskan pada wilayah kecil yang terdapat lonjakan kasus Covid-19 sehingga ekonomi tidak banyak terganggu.

"Padahal PPKM itu tidak punya dasar atau regulasi yang kuat menurut undang-undang, karena di UU yang diatur adalah PSBB atau karantina wilayah," kata Pandu.

Karena itu, dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 kali ini, Pandu menilai Anies tidak mempunyai pilihan untuk menarik rem darurat. Kini yang bisa dilakukan oleh Pemprov DKI adalah memastikan berbagai pembatasan dalam metode PPKM berjalan dengan baik.

Pemprov DKI juga bisa mempercepat pelaksanaan vaksinasi guna mencapai herd immunity sebagaimana arahan Presiden Jokowi.

"Dengan mengejar vaksinasi setinggi-tingginya, kita bisa tekan kematian dan tekan orang masuk RS," kata pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini.

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus mengalami kenaikan pascalibur Lebaran. Pada Kamis kemarin, penambahan kasus baru menembus angka 4.144 kasus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ditipu Rental Bodong, Pria Ini Bayar Rp 11,4 Juta untuk Sewa Mobil Rp 900.000

Ditipu Rental Bodong, Pria Ini Bayar Rp 11,4 Juta untuk Sewa Mobil Rp 900.000

Megapolitan
Pakai Jasa Teman untuk Titip Tiket Agust D dan Coldplay, Inggie Malah Ditipu Rp183 Juta

Pakai Jasa Teman untuk Titip Tiket Agust D dan Coldplay, Inggie Malah Ditipu Rp183 Juta

Megapolitan
Formula E 2023 Jakarta Hari Ini, Berikut Waktu dan Tempat Penukaran Tiket Fisik

Formula E 2023 Jakarta Hari Ini, Berikut Waktu dan Tempat Penukaran Tiket Fisik

Megapolitan
Korban Gusuran Pindah ke Rusun Marunda Membawa Harapan, Kini Dihadapkan Krisis Air Berkepanjangan

Korban Gusuran Pindah ke Rusun Marunda Membawa Harapan, Kini Dihadapkan Krisis Air Berkepanjangan

Megapolitan
Masuki Area JIEC Ancol, Penonton Formula E 2023 Wajib Bawa Tiket Fisik

Masuki Area JIEC Ancol, Penonton Formula E 2023 Wajib Bawa Tiket Fisik

Megapolitan
Kantong Parkir Penonton Formula E 2023: JIS dan Lapangan Benyamin Sueb

Kantong Parkir Penonton Formula E 2023: JIS dan Lapangan Benyamin Sueb

Megapolitan
Cara Masuk Ancol untuk Pengunjung yang Tidak Nonton Formula E 2023

Cara Masuk Ancol untuk Pengunjung yang Tidak Nonton Formula E 2023

Megapolitan
Ada Transaksi Narkoba Diam-diam di Balik Pecahnya Tawuran

Ada Transaksi Narkoba Diam-diam di Balik Pecahnya Tawuran

Megapolitan
Rossa hingga Alan Walker Bakal Meriahkan Formula E 2023 pada Hari Pertama

Rossa hingga Alan Walker Bakal Meriahkan Formula E 2023 pada Hari Pertama

Megapolitan
Info Lengkap Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Ancol dan Kantong Parkir Saat Formula E 2023

Info Lengkap Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Ancol dan Kantong Parkir Saat Formula E 2023

Megapolitan
Dokter Imbau Masyarakat Pakai Masker di Tengah Buruknya Kualitas Udara Jakarta

Dokter Imbau Masyarakat Pakai Masker di Tengah Buruknya Kualitas Udara Jakarta

Megapolitan
Kronologi Penipuan Rental Mobil Bodong di Jagakarsa, Korban Habiskan Rp 11,4 Juta untuk Sewa Brio

Kronologi Penipuan Rental Mobil Bodong di Jagakarsa, Korban Habiskan Rp 11,4 Juta untuk Sewa Brio

Megapolitan
Terbit Kepmenaker No 88, Kuasa Hukum Optimistis Bisa Lindungi Karyawan yang Diajak Bos 'Staycation'

Terbit Kepmenaker No 88, Kuasa Hukum Optimistis Bisa Lindungi Karyawan yang Diajak Bos "Staycation"

Megapolitan
Niat Liburan ke Bandung, Pria Ini Malah Tertipu Rental Mobil Bodong

Niat Liburan ke Bandung, Pria Ini Malah Tertipu Rental Mobil Bodong

Megapolitan
Pemkot Bekasi Diminta Siapkan Ruang Kritik untuk Masyarakat Buntut Peretasan 'Running Text'

Pemkot Bekasi Diminta Siapkan Ruang Kritik untuk Masyarakat Buntut Peretasan "Running Text"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com