Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pesepeda Lipat dan MTB yang Diusir Saat Coba Melintasi JLNT Casablanca

Kompas.com - 19/06/2021, 09:37 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pesepeda jenis lipat maupun mountain bike (MTB) memiliki cerita tersendiri saat ingin mencoba melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, yang dikhususkan bagi road bike.

Salah satu pesepeda lipat, Victor, menceritakan pengalamannya pernah diusir oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) saat mencoba melintasi JLNT, dua pekan lalu.

Padahal, kata Victor, saat itu posisinya sedang gowes di atas JLNT. Sejumlah pesepeda sejenisnya banyak yang turut melintas.

"Iya sempat disuruh sama petugas Dishub untuk turun. Padahal saya pada saat itu posisinya sedang gowes di atas (melintas JLNT)," ujar Victor saat ditemui di depan Casablanca, Jakarta, Sabtu (19/6/2021).

Baca juga: Menghapus Kasta Pesepeda di Jakarta

Victor mengatakan, ada ketidakadilan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap pesepeda jenis lain dengan adanya uji coba road bike JlNT.

Seharusnya, lanjut Victor, aturan JLNT juga diperuntukkan bagi pesepeda di luar jenis road bike agar tidak ada diskriminasi.

"Seharusnya tidak boleh turun. Seharusnya dibimbing saja. Tidak adil JLNT ini hanya dikhususnya road bike saja. Harus semua sama, karena kami memiliki hak yang sama," kata Victor.

Selain itu, pesepeda jenis MTB Budi (34), mengatakan, pernah diminta untuk tidak melintasi JLNT yang sudah lebih dari tiga pekan dilakukan uji coba untuk road bike.

Hal itu dialami Budi sepekan setelah uji coba JLNT khusus road bike itu diberlakukan.

"Jadi hari Minggu saat itu uji coba, satu minggu setelahnya saya coba naik tapi diminta untuk gunakan jalur bawah sama petugas. Karena ada petugas di depan JLNT dekat Casablanca," kata Budi.

Saat itu, Budi yang mendapatkan larangan oleh petugas kemudian bersepeda di jalur khusus Sudirman-Thamrin.

Baca juga: Sabtu Pagi, Pesepeda Road Bike Melintas Bareng Mobil di JLNT Casablanca

"Kalau (jenis sepeda lain) tidak diperbolehkan atas dasar alasan kecepatan, road bike juga bisa pelan," ucap Budi.

Budi berharap agar aturan JLNT khusus road bike dapat dievaluasi agar tidak ada diskriminasi terhadap para pesepeda jenis lainnya.

"Pendapat saya memang kalau bisa digunakan untuk semua jenis sepeda, atau tidak diperbolehkan untuk semua," tutup Budi.

Kebijakan lintasan bagi pesepeda road bike di JLNT Casablanca terus menuai kritik. Bahkan, komunitas Bike 2 Work, Road Safety Association RSA, Koalisi Pejalan Kaki dan Komite Penghapusan Bensin Bertimbel sempat melakukan aksi protes uji coba JLNT untuk pesepeda road bike.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com