Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyintas Covid-19 Jabodetabek Diajak Donor Plasma Konvalesen

Kompas.com - 20/06/2021, 15:29 WIB
Muhammad Naufal,
Krisiandi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Komunitas Bersama Indonesia Sehat menyatakan, stok plasma konvalesen se-Jabodetabek telah menipis.

Didik Prasetiyono, seorang relawan dari komunitas yang fokus kepada penggalangan stok plasma konvalesen itu, berujar bahwa menipisnya stok plasma itu terjadi pada dua pekan terakhir.

Pasalnya, lanjut dia, dalam kurun waktu 14 hari ini terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Jabodetabek.

"Sempat tenang kemarin permintaannya (plasma konvalesen), tapi dua minggu ke belakang ini, permintaannya meningkat," papar Didik kepada Kompas.com, Minggu (20/6/2021).

Baca juga: Ingin Jadi Donor Plasma Konvalesen? Berikut Syarat dan Caranya...

Dia menyatakan, Komunitas Bersama Indonesia Sehat memiliki beberapa grup WhatsApp yang terdiri dari penyintas Covid-19, PMI se-Jabodetabek, pemerintah, dan lainnya.

Melalui grup tersebut lah Didik dan relawan lain kerap membagikan informasi soal ketersedian plasma konvalesen di Jabodetabek.

Kata dia, permintaan plasma konvalesen di Jabodetabek selalu lebih tinggi dari pada permintaan di wilayah lain.

Padahal, di Jabodetabek, terdapat banyak pula pasien Covid-19 yang telah sembuh dan berpotensi untuk menyumbangkan plasma mereka.

Namun, masih sedikit penyintas di lokasi tersebut yang menyumbangkan plasma mereka.

"Potensial donor sebenarnya banyak, kan yang sembuh Covid-19 banyak. Tapi kan pengetahuan mereka tentang ke mana, harus bagaimana untuk menyumbang, kurang tersosialisasi," papar Didik.

Salah satu hambatan lainnya juga, masih banyak penyintas Covid-19 yang tidak mengetahui adanya grup WhatsApp milik Bersama Indonesia Sehat khusus Jabodetabek.

Tak hanya penyintas, tetapi pencari plasma konvalesen juga belum mengetahui keberadaan grup tersebut.

Oleh karena itu, Didik mengimbau kepada para penyintas atau orang yang mencari plasma konvalesen agar bergabung dalam grup tersebut.

Dalam kesempatan itu, Didik mengajak para penyintas Covid-19 se-Jabodetabek untuk menyumbangkan plasma konvalesen mereka.

"Ayo ikut berpartisipasi dalam beban saudara kita yang terpapar dengan ikut jadi penyumbang plasma konvalesen," ajaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com