Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyintas Covid-19 Jabodetabek Diajak Donor Plasma Konvalesen

Kompas.com - 20/06/2021, 15:29 WIB
Muhammad Naufal,
Krisiandi

Tim Redaksi

"Kepada para pasien atau anggota keluarga yang sekarang terpapar, dan atau orang yang membutuhkan plasma, satu-nya jalan adalah ikut mengampanyekan sumbang plasma konvalesen ini," sambung dia.

Didik yang juga seorang penyintas Covid-19 mengaku tidak merasa kesakitan selama proses menyumbang plasma konvalesen.

Menurutnya, menyumbang plasma konvalesen berbeda dengan mendonorkan darah biasa.

"Menyumbang plasma kan nanti darahnya diambil, disaring plasmanya saja, dan darahnya dikembalikan lagi. Jadi enggak ngerasa capek atau apa karena menyumbang (plasma konvalesen)," urai Didik.

Didik menyebut, melalui grup WhatsApp yang dia dirikan, seorang penyintas Covid-19 bakal diarahkan terlebih dahulu oleh anggota PMI untuk melakukan skrining kesehatan.

Setelah lolos skrining, baru penyintas Covid-19 dapat menyumbangkan plasma konvalesen mereka.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Stok Plasma Konvalesen PMI Kota Tangerang Habis

Bagi seorang pencari plasma konvalesen, melalui grup tersebut, tinggal meminta informasi soal ketersediaan plasma konvalesen di domisilinya di Jabodetabek.

"Kita (penyintas Covid-19) berkesempatan jadi penolong. Jadi, para survivor mari ikut menjadi penolong dengan menguhubgi PMI utk diskrining," imbau Didik.

"Tidak perlu takut karena tidak sakit. Kemanfaatan plasma kita itu akan sangat berguna kepada para penderita yang sekarang berjuang," sambung dia.

Cara gabung

Berikut tautan bagi penyintas Covid-19 atau pencari plasma konvalesen se-Jabodetabek untuk bergabung dalam grup komunitas Bersama Indonesia Sehat:

https://linktr.ee/donorplasma

Syarat penyumbang

Ketua PMI Kota Tangerang Oman Jumansyah menuturkan persyaratan bagi penyintas Covid-19 yang hendak menyumbang plasma konvalesen mereka.

Kata dia, seorang penyumbang harus sudah sembuh dari Covid-19.

Penyumbang juga wajib tidak merasakan gejala apa pun setelah 14 hari bebas Covid-19.

"Memperlihatkan hasil tes PCR negatif, berat badan minimal 55 kilogram, berusia 18-60 tahun, dan diutamakan laki-laki," papar Oman melalui pesan singkat, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ASN Pemprov DKI Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran: Enggak Ada WFH

ASN Pemprov DKI Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol, Istri Dianiaya Lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol, Istri Dianiaya Lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Viral Video Bocah Terperosok ke Celah Peron Stasiun Manggarai, KCI: Terdorong Penumpang Lain

Viral Video Bocah Terperosok ke Celah Peron Stasiun Manggarai, KCI: Terdorong Penumpang Lain

Megapolitan
Enggan Pulang, Sejumlah Pengunjung Terpesona Pertunjukan Air Mancur di Ancol

Enggan Pulang, Sejumlah Pengunjung Terpesona Pertunjukan Air Mancur di Ancol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com