Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumitnya Memindahkan Tugu Jam Thamrin demi Pembangunan MRT Fase 2

Kompas.com - 21/06/2021, 08:48 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Akan dipotong dan dipugar

Memindahkan bangunan tua dan ringkih sudah pasti tak akan semudah memindahkan bangunan baru. Untuk itu, perlu teknik khusus untuk memindahkan tugu jam berusia 52 tahun ini.

Ahli yang turun tangan dalam hal ini ada dua, yaitu Guru Besar Arkeolog Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Cecep Eka Permana dan Guru Besar Bidang Material dan Struktur Beton ITB Iswandi Imran.

Bagian Cecep adalah melakukan eskavasi untuk mengetahui struktur bangunan mulai dari ujung fondasi sampai ke ujung paling atas menara.

Baca juga: Tugu Jam Thamrin Akan Dipotong Tiga Bagian Sebelum Direlokasi

Kajian ekskavasi dilakukan pada September lalu, hasilnya kaki menara berbentuk octagon atau persegi enam yang mirip seperti bentuk ring pertarungan bela diri campuran atau mixed martial arts (MMA).

"Hasil ekskavasi menunjukan kaki menara jam berbentuk segi 8. Terlihat di dalam ekskavasi jejak pembangunan seperti sisa bangunan taman, seperti akses jalan, trotoar, serta ditemukan juga fasilitas kota lain, seperti pipa dan gorong-gorong," kata Cecep.

Setelah diketahui bentuk bangunan baik yang tampak maupun tersembunyi di bawah tanah, giliran Iswadi Imran yang mengeksekusi cara memindahkan menara kurus dan ringkih itu ke tempat yang aman untuk sementara waktu.

Baca juga: Ada Pembangunan MRT Fase 2, Menara Jam Thamrin Dipindahkan dan Dipotong Jadi 3 Bagian

Iswandi berencana akan memotong bagian menara menjadi tiga agar proses evakuasi berjalan dengan lancar tanpa merusak struktur utama Menara Jam Thamrin.

"Rencana pemindahan nantinya akan didahului dengan pemotongan menjadi tiga segmen. banyak di antaranya dampak terhadap struktur menara itu sendiri, dan juga kemudahan di dalam handling transporting, penyimpanan agar menara ini bisa kembali di tempat semula dengan kondisi yang lebih baik," kata dia.

Menara Jam Thamrin nantinya akan disimpan di sekitar Monas sembari menunggu pengerjaan Stasiun MRT Thamrin rampung.

Setelah semua rampung, jam bersejarah itu kembali akan dipasang di tempatnya semula dengan sedikit pemugaran agar jam berfungsi kembali dan memiliki struktur yang lebih kuat tanpa mengubah keasliannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com