Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2021, 09:36 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta Letkol Laut M Arifin mengakui ada kenaikan jumlah pasien anak-anak dalam beberapa waktu terakhir.

Ia menyebutkan, jumlah pasien anak-anak yang kini dirawat di RS Wisma Atlet mencapai 10 persen dari total pasien.

"Ada anak-anak, cukup banyaklah kira-kira 10 persen," kata Arifin saat dihubungi, Senin (21/6/2021).

Baca juga: IDAI: Risiko Anak Terpapar Covid-19 Sama Besar dengan Dewasa

Jumlah pasien di RS Wisma Atlet Kemayoran sampai Minggu kemarin yakni 6.042 orang.

Artinya, jika 10 persennya adalah anak-anak, jumlah anak yang dirawat di RS Wisma Atlet mencapai 604 orang.

Arifin mengakui ada peningkatan signifikan pada jumlah pasien anak-anak ini. Pada lonjakan sebelumnya seperti pada Januari-Februari lalu, pasien anak yang masuk ke RS Wisma Atlet tidak sebanyak saat ini.

"Saat ini cukup banyak, ada yang dua tahun, yang masih gendongan juga ada," kata Arifin.

Baca juga: Virus Corona Varian Delta Dikhawatirkan Lebih Mudah Menyerang Anak-anak

Arifin mengatakan, anak-anak itu kebanyakan terpapar dari orangtuanya. Ia menyebutkan, penanganan pada pasien anak tak jauh berbeda dari pasien dewasa. Hanya saja, ada dokter spesialis anak yang dikerahkan untuk melakukan observasi dan perawatan.

Selain itu, anak-anak juga harus ditempatkan satu ruangan dengan orangtuanya.

"Ya karena perlu pendampingan kan. Kan kita syaratnya pasien bisa mandiri," ujar Arifin.

Baca juga: 876 Anak Positif Covid-19 Kemarin, Dinkes Minta Orangtua Waspada!

Meski demikian, Arifin menyebut kondisi pasien anak di RS Wisma Atlet relatif masih cukup baik.

"Selama enggak ada keluhan, masih bisa makan, ya cukup," katanya.

Namun, Arifin tak mengetahui apakah pasien anak-anak itu terpapar varian virus Delta atau varian lainnya. Sebab, belum ada tes genome pada pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet.

"Belum ada genome test. Semua yang di Wisma Atlet belum tahu varian apa," ujarnya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebelumnya meminta agar orangtua waspada terhadap penularan Covid-19 terhadap anak-anak.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia meminta agar orangtua tidak membawa anak-anak apabila beraktivitas ke luar rumah.

"Kami mengingatkan warga untuk menghindari keluar rumah membawa anak-anak," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Minggu (20/6/2021).

Baca juga: Tren Kasus Positif Covid-19 pada Anak-anak Meningkat, Balita Ikut Jadi Korban

Dwi menjabarkan, dari penambahan 5.582 kasus harian Covid-19 di Jakarta pada 20 Juni 2021, terdapat 879 di antaranya adalah anak-anak.

Rinciannya adalah 655 kasus adalah anak usia 6-18 tahun dan 224 kasus adalah anak usia 0-5 tahun. Sisanya 4.261 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 442 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com