Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Terjal Sutiyoso Wujudkan Transjakarta

Kompas.com - 23/06/2021, 10:55 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Banjir kritik

Setelah resmi diujicobakan, Transjakarta juga tak luput dari kritik berbagai pihak.

Harian Kompas edisi 15 Desember 2003 memberitakan, saat masa uji coba Jalan Sudirman macet.

Sejumlah bus Transjakarta rupanya berhenti di jalur khusus di depan halte Dukuh Atas.

Pengamat perkotaan Yayat Supriatna mengatakan, situasi itu mengindikasikan kegagalan program Transjakarta.

Selain itu, kehadiran Transjakarta disebut akan meminggirkan sopir-sopir bus lain dan itu akan berdampak sosial luas.

Anggota DPRD DKI Jakarta kala itu, Tjuk Sudono, juga mengkritik proyek Transjakarta.

Dia mengatakan, angkutan umum yang diharapkan dapat mengatasi kemacetan di Ibu Kota itu menelan biaya begitu besar, yakni sebesar Rp 86,25 miliar.

Harian Kompas terbitan 30 Desember 2003 memberitakan kecaman dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) Jakarta Development Watch (Jadewa).

Baca juga: Usulan Revisi Tarif Parkir di Jakarta: Mobil Maksimal Rp 60.000 Per Jam, Motor Rp 18.000

LSM itu mengkritisi dana pembangunan berbagai prasarana penunjang Transjakarta yang diduga mudah diselewengkan.

Dana prasarana penunjang Transjakarta itu antara lain, halte Rp 5 miliar, pembangunan pembatas jalan (separator) Rp 2,7 miliar, marka dan tanda jalan Rp 4 miliar, dan pembangunan rambu Rp 300 juta.

Kritik juga datang dari para pengguna kendaraan pribadi dan sopir bus kota atau mikrolet.

Pada hari peluncuran Transjakarta itu, misalnya, lalu lintas di hampir seluruh ruas jalan di Jakarta macet.

Kemacetan membuat pengemudi mobil pribadi dan bus kota serta mikrolet kesal. Suara klakson yang bersahut-sahutan terdengar hampir di sepanjang jalan.

Saling mengumpat di antara sesama sopir pun berkali-kali terdengar.

Namun, Sutiyoso berprinsip the show must go on. Tak ada yang boleh membatalkan operasi Transjakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com