Arifin menyebut, pada lonjakan sebelumnya seperti pada Januari-Februari lalu, pasien anak yang masuk ke RS Wisma Atlet tidak sebanyak saat ini.
"Saat ini cukup banyak, ada yang 2 tahun, yang masih gendongan juga ada," kata Arifin.
Baca juga: RS Wisma Atlet yang Terus Penuh meski Kapasitas Telah Ditambah...
Ia menyebut, penanganan pada pasien anak tak jauh berbeda dari pasien dewasa. Hanya saja, ada dokter spesialis anak yang dikerahkan untuk melakukan observasi dan perawatan.
Selain itu, anak-anak juga harus ditempatkan satu ruangan dengan orangtuanya.
"Ia karena perlu pendampingan kan. Kan kita syaratnya pasien bisa mandiri," ujar Arifin.
Namun Arifin tak mengetahui apakah pasien anak-anak itu terpapar varian virus Delta atau varian lainnya. Sebab, belum ada tes genome pada pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet.
"Belum ada genome test. Semua yang di wisma atlet belum tau varian apa," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.