JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit Reskrim Polsek Taman Sari, AKP Lalu Musti Ali, mengatakan delapan tersangka penembakan pemuda, Mochammad Idris Saputra berprofesi sebagai penagih utang.
Mereka kerap membawa senjata api dan senjata tajam (sajam) yang disimpan di kendaraan setiap kali bepergian.
Adapun aksi penembakan itu terjadi di kawasan Mangga Besar VI D, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (22/6/2021) dini hari.
"Memang kesehariannya profesinya debt collector, makanya selalu mambawa senjata tajam dan senjata api," ujar Ali saat dihubungi, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Kabur Selama 5 Jam, 8 Tersangka Penembakan Remaja di Taman Sari Ditangkap
Ali mengatakan, senjata api jenis revolver yang digunakan untuk menembak korban didapat pelaku dari rekannya yang berada di kawasan Ambon.
Hingga kini, penyidik masih mendalami keterangan para pelaku terkait aksi penembakan itu, termasuk soal kepemilikan senjata api.
"Untuk keterangan sementara, senjata api itu didapat dari rekannya di Ambon. Ini kan masih keterangan sementara, pelaku saat ini masih kita dalami lagi," ucap Ali.
Sebelumnya, Polisi menangkap delapan orang pelaku aksi penembakan terhadap remaja Mochammad Idris Saputra. Mereka berinisial HS (41), DT (36), AS (42), Jp (46), FW (25), NS (24), RA (48) dan RW (31).
Polisi juga mengamankan dua orang perempuan yang tak lain merupakan rekan dari para pelaku. Namun keduanya itu berstatus saksi disebut tak terlibat dari aksi penembakan di lokasi.
Adapun peristiwa penembakan terhadap Mochammad Idris Saputra berawal adanya sekitar 10 orang yang sedang duduk sambil menikmati minuman keras (miras).
Baca juga: Polisi: Pelaku Gunakan Revolver dalam Penembakan Pemuda di Taman Sari
Para pelaku itu berkumpul tepat di Jalan Mangga Besar VI D, tepatnya di dekat sebuah masjid. Mereka mulai berkumpul pada Senin (21/6/2021) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
Salah seorang pelaku diketahui sedang berulang tahun. Minum miras dan kumpul-kumpul malam itu adalah bagian dari perayaan ulang tahunnya.
Kegiatan para pelaku itu membuat warga di sekitaran lokasi geram hingga kemudian menegurnya.
Namun para pelaku tidak terima. Salah satu orang mengeluarkan sebuah senjata api, sedangkan beberapa pelaku lainnya mengeluarkan senjata tajam.
Pelaku pemegang senjata api itu kemudian menembak Mochammad Idris Saputra hingga menderita tiga luka tembak. Dua luka di tangan dan satu lainnya di dekat ketiak kiri.
Korban saat itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk mendapatkan perawatan.
Yanto (55), warga yang jadi saksi, menyatakan bahwa para pelaku juga merusak mobil dan gerobak nasi goreng yang ada di lokasi.
"Ini mobil warga sama tukang nasi goreng gerobaknya dihancurin," kata Yanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.