Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Tabung Oksigen Naik Tiga Kali Lipat di RSUD Kota Tangerang

Kompas.com - 23/06/2021, 18:05 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang, Dini Anggraeini mengatakan, kebutuhan tabung oksigen di RS itu kini meningkat tiga kali lipat.

Peningkatan itu, kata dia, terjadi seiring dengan meningkatnya pasien Covid-19 di RS yang terletak di Jalan Masjid Al-Hidayah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang tersebut.

Menurut dia, semakin banyak pasien Covid-19 yang butuh tabung oksigen saat ini.

"Jadi, seiring meningkatnya jumlah pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen, maka kebutuhan oksigen atau flow gas-nya pasti meningkat," kata Dini melalui keterangan resmi, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: Kemenkes: Stok Tabung Oksigen Masih Cukup, tetapi Mengkhawatirkan

Meski kebutuhan tabung oksigen meningkat, dia mengaku jajarannya telah mengantisipasi hal tersebut.

RSUD Kota Tangerang telah menambah dua kali lipat ukuran evaporator dan mengisi gas medik tiga kali lipat dari kebutuhan normal.

"Kebutuhan oksigen pasien di RS difasilitasi melalui instalasi gas medik," ujar dia.

"Kami sudah menambah dua kali lipat ukuran evaporator dan pengisian gas medik tiga kali lipat dari biasanya untuk memenuhi kebutuhan pasien saat ini," sambung dia.

Dini menambahkan, salah satu penyebab meningkatnya kebutuhan tabung oksigen karena banyak pasien Covid-19 bergejala berat yang datang ke RS itu.

"Pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD adalah pasien-pasien dengan gejala sedang, berat, kritis yang memerlukan oksigen sampai alat bantu pernafasan," kata dia.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten, sebelumnya menyatakan, ketersediaan tabung oksigen khusus untuk pasien Covid-19 di rumah isolasi terkonsentrasi (RIT) di Kota Tangerang masih memadai.

Baca juga: Dinkes Tangerang: Stok Tabung Oksigen di Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Memadai

"Kami selama ini masih aman dan kami stok banyak ya. Kan kami di RIT, per tempat tidur, ada stok oksigen," kata Kepala Dinkes Kota Tangerang, Liza Puspadewi, dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Rabu.

Dia memaparkan, Dinkes Kota Tangerang menerima stok tabung oksigen di RIT itu dari distributor yang memang menjalin kerja sama dengan jajarannya.

"Kalau kami tetap dapat dari distributor, selama ini memang masih aman," ujar dia.

Liza menambahkan, penggunaan oksigen di RIT yang khusus untuk pasien tanpa gejala hingga bergejala ringan itu tergolong sedikit. Pasien yang banyak menggunakan tabung oksigen merupakan mereka yang dirawat di RS.

"Kalau di RIT sama RS beda ya. Kalau RS memang kebutuhan oksigen tinggi," ucap dia.

"Yang tinggi itu di unit gawab darurat saja. Kalo di RIT engga terlalu tinggi," sambung Liza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com