Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Utang Rp 144 M ke RSUD Bekasi, Wali Kota: Rumah Sakit Bisa Shut Down

Kompas.com - 23/06/2021, 20:41 WIB
Djati Waluyo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mengungkap Kementerian Kesehatan masih memiliki utang sebesar Rp 144 miliar yang harus dibayarkan kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi.

Tagihan itu merupakan gabungan dari kekurangan bayar klaim RSUD Bekasi pada periode Maret-Desember 2020 dan klaim baru di tahun 2021. 

Tagihan piutang ke pemerintah pusat ini disebut Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mempengaruhi operasional RSUD yang saat ini masih terus menangani pasien Covid-19. Bahkan, bisa terancam bangkrut, kata pria yang akrab disapa Pepen itu.

"Karena ini sudah mengganggu fiskal keuangan kita. RSUD bisa shut down kalau tidak dibayarkan," ujar Pepen, saat ditemui di Stadion Patriot, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: RSUD Bekasi Terancam Gulung Tikar karena Klaim Belum Cair, Ini Respons BPJS Kesehatan

Berdasarkan hasil dari verifikasi BPJS Kesehatan, total pengajuan klaim RSUD CAM sebesar Rp 171 miliar untuk bulan layanan Maret-Desember 2021, yang disetujui sebesar Rp 81,9 miliar.

Verifikasi lanjutan oleh Kemenkes terhadap klaim yang ditetapkan dispute oleh BPJS Kesehatan, lolos verifikasi Rp 8,4 miliar.

Total klaim yang harus dibayarkan Kemenkes untuk bulan layanan Maret-Desember 2020 sebesar Rp 90 miliar.

Namun, Kemenkes telah membayarkan klaim sebesar Rp 47 miliar. Sisanya sebesar Rp 43 miliar sampai saat ini belum terbayarkan.

Baca juga: IGD RSUD Bekasi Penuh, Pasien yang Hasil PCR Belum Keluar Menunggu di Tenda Darurat

 

Selanjutnya, untuk bulan layanan Januari 2021 selesai verifikasi dan sudah disetujui dengan nilai Rp 24,7 miliar dari total ajuan klaim Rp 36,7 miliar.

Adapun bulan layanan Februari-Mei 2021, diasumsikan RSUD CAM untuk verifikasi mengajukan lebih kurang Rp 77 miliar ke BPJS Kesehatan.

Jika ditotal, sebanyak Rp 43 miliar yang belum terbayarkan hingga kini, ditambah layanan yang disetujui untuk Januari 2021 senilai Rp 24,7 miliar.

Baca juga: Wali Kota Akui Banyak Pasien Covid-19 Antre di RSUD Bekasi, Paling Banyak di ICU

Jika ditambah pengajuan terbaru hingga Mei 2021 sebesar Rp 77 miliar, nilai pembiayaan pelayanan Covid-19 mencapai Rp 144 miliar. 

Sementara itu, tunggakan pembayaran klaim Covid-19 yang sama sekali belum dibayarkan oleh Kementerian Kesehatan terhitung bulan layanan November tahun 2020 hingga Mei 2021.

Baca juga: Ketersediaan Tempat Tidur di RSUD Bekasi untuk Isolasi Pasien Covid-19 Kian Menipis

"Kalau sebulan lagi terus begini ya enggak ada duitlah, dari mana nanti, kan orang mesti di gaji. Apalagi kan RSUD kami tuh BLUD kan, jadi kan mesti antisipasi," ungkap Pepen.

Dia berharap Kemenkes bisa mencari solusi untuk segera membayar utang kepada RSUD Bekasi. Pasalnya, rumah sakit juga memerlukan suntikan dana untuk merawat para pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Megapolitan
Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Megapolitan
Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Megapolitan
Ingin Masukkan Orang Profesional, Bima Arya Bakal Susun DKM Masjid Agung Bogor di Sisa Masa Jabatan

Ingin Masukkan Orang Profesional, Bima Arya Bakal Susun DKM Masjid Agung Bogor di Sisa Masa Jabatan

Megapolitan
Gathan Saleh Mengaku Sakit, Rekonstruksi Kasus Penembakan di Jatinegara Batal Digelar

Gathan Saleh Mengaku Sakit, Rekonstruksi Kasus Penembakan di Jatinegara Batal Digelar

Megapolitan
Diperiksa Atasan, Petugas Damkar Jaktim Bantah Cabuli Anak Kandung

Diperiksa Atasan, Petugas Damkar Jaktim Bantah Cabuli Anak Kandung

Megapolitan
Sopir Truk yang Sebabkan Kecelakaan Beruntun di GT Halim Jadi Tersangka

Sopir Truk yang Sebabkan Kecelakaan Beruntun di GT Halim Jadi Tersangka

Megapolitan
Diejek Berkali-kali Jadi Penyebab Renaldi Gelap Mata dan Bacok Temannya di Kampung Bahari

Diejek Berkali-kali Jadi Penyebab Renaldi Gelap Mata dan Bacok Temannya di Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Minta Orang yang Tarik Uang ke Pengendara Motor untuk Melintasi Trotoar di Jakpus Ditangkap

Heru Budi Minta Orang yang Tarik Uang ke Pengendara Motor untuk Melintasi Trotoar di Jakpus Ditangkap

Megapolitan
Pertanggungjawaban Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Tol Halim

Pertanggungjawaban Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Tol Halim

Megapolitan
Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut Hakim MK Bersikap Adil

Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut Hakim MK Bersikap Adil

Megapolitan
Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral

Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral

Megapolitan
Prediksi Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Melonjak, Warga Khawatirkan Kemacetan Parah

Prediksi Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Melonjak, Warga Khawatirkan Kemacetan Parah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com