"Mereka juga difasilitasi untuk melakukan kegiatan setelah pensiun dari PSK. Ikut kursus menjahit, masak, tata boga, dan lain-lain," lanjut Ricardo.
Pada akhirnya, Kramat Tunggak secara resmi ditutup pada 31 Desember 1999. Sutiyoso kemudian melontarkan ide mendirikan Jakarta Islamic Centre (JIC) di Kramat Tunggak. Ide itu sudah didiskusikan dalam forum bersama berbagai elemen masyarakat pada 2001.
Dalam perencanaan pembangunan JIC, pada Agustus 2002, dilakukan studi komparasi ke Islamic Centre di Mesir, Iran, Inggris, dan Perancis.
Didirikanlah Masjid Jakarta Islamic Centre di Kramat Tunggak. Masjid yang diresmikan pada 4 Maret 2003 itu dirancang arsitek Muhammad Numan, berdiri di atas lahan seluas 109.435 meter persegi, dengan luas bangunan masjid 2.200 meter persegi. Masjid mampu menampung hingga 20.680 jemaah.
JIC kini menjadi simbol perubahan hitam ke putih sebuah struktur sosial. Ingar bingar dunia malam yang melekat di kawasan itu memudar dan digantikan dengan lantunan suara anak-anak melafalkan ayat-ayat Al Quran.
"Kalau kita ingin berubah, kita bisa. Kalau masyarakat menghendaki yang hitam menjadi putih dan pemerintah merespons, tidak ada yang tidak bisa berubah. Contohnya adalah Kramat Tunggak yang sekarang ini menjadi bangunan kompleks Jakarta Islamic Centre," kata Kepala Badan Pengelola Jakarta Islamic Centre saat itu, Djailani, 11 Oktober 2005.
Seperti Kramat Tunggak, wajah Kalijodo juga berubah. Bisnis prostitusi tak ada lagi di sana. Tak ada yang menyangka insiden kecelakaan berujung pada penggusuran besar-besaran di Kalijodo.
Hal itu bermula saat mobil Toyota Fortuner yang dikendarai Riki Agung Pratama mengalami kecelakaan pada 8 Februari 2016 pagi. Saat itu, mobil yang berisikan sembilan orang, termasuk Riki, melaju dengan kecepatan 100 kilometer per jam.
Persis di Km 15 Jalan Daan Mogot arah Tangerang, mobil berwarna hitam itu menabrak sepeda motor. Maksud hati menginjak rem, Riki justru menginjak pedal gas. Mobil oleng ke kiri, menabrak marka jalan, hingga terpelanting ke tengah jalan.
Kecelakaan menewaskan empat orang, dua di antaranya pengendara sepeda motor, sisanya penumpang di dalam mobil. Tujuh orang luka berat, termasuk Riki.
Baca juga: Berkumpul di RTH Kalijodo, Pendukung Ahok Bernyanyi Bersama
Kecelakaan itu terjadi tepat pada malam Tahun Baru Imlek. Setelah diusut, Riki diketahui dalam kondisi tidak siap menyetir mobil. Mahasiswa perguruan tinggi swasta itu baru saja menenggak 10 gelas minuman keras di lokalisasi Kalijodo. Dari situlah, keberadaan Kalijodo mulai dipermasalahkan kembali.
Keesokan harinya, kabar kecelakaan itu sampai ke telinga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahok pun menyoroti lokalisasi Kalijodo yang digunakan Riki dan teman-temannya sebagai tempat mabuk-mabukan yang berujung kecelakaan.
Dengan tegas, Ahok menyatakan keinginannya untuk “membersihkan” kawasan Kalijodo. Ia menilai, lokalisasi Kalijodo tak bermanfaat dan lebih banyak memberikan dampak buruk.
Rencana penertiban kawasan Kaljodo pun bergulir.