Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metamorfosis Kramat Tunggak dan Kalijodo, dari Lokalisasi Jadi Masjid dan Taman

Kompas.com - 24/06/2021, 06:00 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

"Mereka juga difasilitasi untuk melakukan kegiatan setelah pensiun dari PSK. Ikut kursus menjahit, masak, tata boga, dan lain-lain," lanjut Ricardo.

Pada akhirnya, Kramat Tunggak secara resmi ditutup pada 31 Desember 1999. Sutiyoso kemudian melontarkan ide mendirikan Jakarta Islamic Centre (JIC) di Kramat Tunggak. Ide itu sudah didiskusikan dalam forum bersama berbagai elemen masyarakat pada 2001.

Dalam perencanaan pembangunan JIC, pada Agustus 2002, dilakukan studi komparasi ke Islamic Centre di Mesir, Iran, Inggris, dan Perancis.

Didirikanlah Masjid Jakarta Islamic Centre di Kramat Tunggak. Masjid yang diresmikan pada 4 Maret 2003 itu dirancang arsitek Muhammad Numan, berdiri di atas lahan seluas 109.435 meter persegi, dengan luas bangunan masjid 2.200 meter persegi. Masjid mampu menampung hingga 20.680 jemaah.

JIC kini menjadi simbol perubahan hitam ke putih sebuah struktur sosial. Ingar bingar dunia malam yang melekat di kawasan itu memudar dan digantikan dengan lantunan suara anak-anak melafalkan ayat-ayat Al Quran.

"Kalau kita ingin berubah, kita bisa. Kalau masyarakat menghendaki yang hitam menjadi putih dan pemerintah merespons, tidak ada yang tidak bisa berubah. Contohnya adalah Kramat Tunggak yang sekarang ini menjadi bangunan kompleks Jakarta Islamic Centre," kata Kepala Badan Pengelola Jakarta Islamic Centre saat itu, Djailani, 11 Oktober 2005.

Metamorfosis Kalijodo

Seperti Kramat Tunggak, wajah Kalijodo juga berubah. Bisnis prostitusi tak ada lagi di sana. Tak ada yang menyangka insiden kecelakaan berujung pada penggusuran besar-besaran di Kalijodo.

Hal itu bermula saat mobil Toyota Fortuner yang dikendarai Riki Agung Pratama mengalami kecelakaan pada 8 Februari 2016 pagi. Saat itu, mobil yang berisikan sembilan orang, termasuk Riki, melaju dengan kecepatan 100 kilometer per jam.

Persis di Km 15 Jalan Daan Mogot arah Tangerang, mobil berwarna hitam itu menabrak sepeda motor. Maksud hati menginjak rem, Riki justru menginjak pedal gas. Mobil oleng ke kiri, menabrak marka jalan, hingga terpelanting ke tengah jalan.

Kecelakaan menewaskan empat orang, dua di antaranya pengendara sepeda motor, sisanya penumpang di dalam mobil. Tujuh orang luka berat, termasuk Riki.

Baca juga: Berkumpul di RTH Kalijodo, Pendukung Ahok Bernyanyi Bersama

Kecelakaan itu terjadi tepat pada malam Tahun Baru Imlek. Setelah diusut, Riki diketahui dalam kondisi tidak siap menyetir mobil. Mahasiswa perguruan tinggi swasta itu baru saja menenggak 10 gelas minuman keras di lokalisasi Kalijodo. Dari situlah, keberadaan Kalijodo mulai dipermasalahkan kembali.

Keesokan harinya, kabar kecelakaan itu sampai ke telinga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ahok pun menyoroti lokalisasi Kalijodo yang digunakan Riki dan teman-temannya sebagai tempat mabuk-mabukan yang berujung kecelakaan.

Dengan tegas, Ahok menyatakan keinginannya untuk “membersihkan” kawasan Kalijodo. Ia menilai, lokalisasi Kalijodo tak bermanfaat dan lebih banyak memberikan dampak buruk.

Rencana penertiban kawasan Kaljodo pun bergulir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com