Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Covid-19 di Jakarta Meningkat, Pemprov DKI Tambah Shift dan Jam Kerja Pengantar Jenazah

Kompas.com - 24/06/2021, 09:00 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat setiap hari. Akibatnya, angka pemakaman dengan protokol Covid-19 terus merangkak naik.

Rabu kemarin merupakan rekor pemakaman dengan protokol Covid-19 tertinggi selama pandemi Covid-19 berlangsung. Ada 180 jenazah yang dikuburkan dalam sehari di tempat pemakaman umum khusus jenazah Covid-19 di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah jenazah pasien Covid-19 di Jakarta, Kapusdatin Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Murcahyo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta mulai menambah sarana mobil jenazah.

Baca juga: Alarm dari RS Wisma Atlet, Pasien Positif Dipulangkan hingga Teror Sirene

Saat ini, Pemprov DKI terus mendapat dukungan dari pihak ketiga untuk pemenuhan sarana mobil jenazah.

"Kan yang mau support kita banyak, tapi nanti kalau pas final, PMI (Palang Merah Indonesia) mau support kendaraan jenazah ke kita," kata Ivan, Rabu (23/6/2021).

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota juga menambah shift dan jam kerja bagi pengantar jenazah sehingga mampu mengangkut jenazah pemakaman dengan protokol Covid-19.

"Tadinya yang kerja 10 jam, nambah berapa jam ada penambahan-penambahan. Tapi saya rasa enggak apa itu proses dari pekerjaan," ujar Ivan.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Edi Sumantri mengatakan saat ini jenazah pasien Covid-19 tidak bisa lagi diangkut dengan mobil jenazah atau ambulans.

Pada Selasa (22/6/2021), ada 143 jenazah yang harus dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Baca juga: PPKM Jakarta Diperketat: Dine-in sampai Jam 20.00 WIB hingga Kapasitas Tamu Pernikahan Dibatasi

 

"Karena ambulans tidak memungkinkan lagi, (jadi) dengan truk dengan kapasitas satu truk delapan peti," kata Edi dalam rekaman suara rapat bersama Komisi C DPRD DKI Jakarta, Rabu.

Namun pernyataan Edi itu dibantah oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati.

"Tidak benar!" kata Suzi saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu.

Baca juga: Kepala Dinas Pertamanan DKI Bantah Jenazah Pasien Covid-19 Mulai Diangkut Pakai Truk

Suzi mengatakan semua jenazah yang dimakamkan menggunakan protokol Covid-19 diangkut menggunakan mobil jenazah dan ambulans.

Dia mengatakan informasi yang beredar termasuk foto truk yang mengangkut peti mati adalah simulasi apabila kondisi genting benar-benar terjadi.

"Itu baru simulasi belum dijalankan," kata dia.

(Penulis : Singgih Wiryono/Editor : Sabrina Asril)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com