"Tapi kadang-kadang malah disalahartikan sama pasien, seolah-olah kami enggak mau terima pasien, padahal kondisinya begitu."
Membeludaknya pasien di RS tersebut bisa menimbulkan efek ganda.
Rumah sakit kekurangan tenaga kesehatan (nakes) yang melayani pasien, meski jumlah nakes sudah ditambah.
"Dokter sekarang ditambah per shift tiga orang, tapi masih belum ideal. Perawat yang masuk cuma tiga orang, tapi harus pegang sampai 30 pasien. Itu sangat enggak ideal," kata Rizal.
Baca juga: Covid-19 di Depok Lampaui Puncak Gelombang Pertama, RS Nyaris Penuh dalam 2 Pekan Saja
Kurangnya jumlah nakes kemudian berpotensi menimbulkan efek baru, yakni pelayanan yang tak optimal.
"Pelayanan enggak maksimal karena rawan banget skip kasih terapi," tutur Rizal.
Rizal bertutur, RS tempatnya bekerja saat ini tengah menggelar tes PCR untuk pegawai.
Berdasarkan hasil tes, sudah banyak pegawai RS tersebut yang terinfeksi virus corona.
"Di RS ini sekarang lagi skrining karyawan. Udah ada sejumlah orang positif," kata Rizal.
"Gue besok jadwal swab. Doakan ya," ujar dia, yang sebelumnya sudah pernah terinfeksi virus corona.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.