Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Tambah 7.505 Kasus Baru, 1.112 Pasien Covid-19 di Antaranya Anak-anak

Kompas.com - 24/06/2021, 17:26 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta juga mengakibatkan terus bertambahnya pasien dari kelompok anak-anak.

Dari 7.505 kasus baru yang disampaikan pada Kamis (24/6/2021), sebanyak 1.112 orang di antaranya adalah pasien usia 0-18 tahun.

"Sebanyak 15 persen dari 7.505 kasus positif hari ini adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam keterangan tertulis, Kamis.

Dwi menjelaskan, dari 1.112 pasien, sebanyak 830 orang merupakan anak usia 6-18 tahun.

"Dan 282 kasus adalah anak usia 0-5 tahun," kata dia.

Baca juga: Pasien Sedih Lihat Banyak Anak Kecil di Wisma Atlet, Ada yang Dipasang Selang

Kasus lainnya masih didominasi usia 19-60 tahun dengan jumlah 5.775 orang.

Dwi mengatakan, data tersebut memberikan pesan serius kepada para orangtua untuk tidak membawa anak mereka keluar rumah.

"Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi," ucap dia.

DKI Jakarta juga pernah merilis angka kasus Covid-19 usia anak pada Kamis (17/6/2021) sebanyak 661.

Pada Minggu (20/6/2021), kasus Covid-19 usia anak bertambah sebanyak 876 kasus, terdiri dari 655 usia 6-18 tahun, sedangkan 224 lainnya usia balita 0-5 tahun.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, ada kemungkinan besar varian baru Covid-19 di Jakarta lebih mudah menular kepada anak-anak usia 0-18 tahun.

"Besar kemungkinan ini adalah varian baru yang dengan mudah menular termasuk kepada anak-anak," kata Anies dalam keterangan suara, Selasa (22/6/2021).

Baca juga: Anies: Besar Kemungkinan Varian Baru Covid-19 Mudah Menularkan Anak-anak

Anies meminta agar orangtua waspada dan menjaga anak-anak mereka untuk senantiasa disiplin dalam protokol kesehatan.

Dia juga menganjurkan kepada orangtua menjaga anak-anak mereka untuk tetap di rumah.

"Jadi saya berharap kepada keluarga-keluarga di Jakarta lebih berhati-hati. Usahakan di rumah saja, anak-anak juga biarkan bermain di rumah saja demi keselamatan semuanya," ujar dia.

Sementara itu, laporan media asing, varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di India, yakni varian Delta (B.1617.2), dikhawatirkan lebih menular di kalangan anak-anak.

Laporan CNBC.com pada Rabu (16/6/2021) mengungkap bahwa transmisi virus corona varian Delta, yang saat ini mendominasi di Inggris, meningkat di kalangan anak-anak usia 12 hingga 20 tahun.

Baca juga: Kronologi Pasien Covid-19 Mengamuk di RSUD Pasar Minggu, Sempat Disetrum Satpam

Sementara laporan dari BMJ.com, sebuah situs penyedia informasi kesehatan global, menyingkap data yang mengejutkan dari Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE).

PHE mencatat sebanyak 140 klaster penyebaran varian Delta di sekolah hingga akhir Mei 2021.

Varian Delta sendiri pertama kali teridentifikasi di India pada Oktober tahun lalu, dan kini sudah menyebar ke lebih dari 80 negara.

"Data dari PHE menunjukkan penularan tertinggi terjadi pada anak-anak usia sekolah menengah, yakni antara 10 hingga 19 tahun," tulis BMJ.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com