Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2021, 18:07 WIB
Djati Waluyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Lurah Jatirasa Endang Sobari menyatakan penyebab klaster Pondok Mitra Lestari (PML) akibat masyarakat sudah mulai meninggalkan protokol kesehatan (prokes).

"Banyak warga yang udah mulai lupa pakai masker, padahal selaku RW siaga selalu mengingatkan prokes," ujar Endang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/6/2021).

Endang berujar, penyebaran virus yang terjadi di perumahan PML berasal dari berbagai macam klaster.

"Mayoritas bekerja ke luar daerah ada yang ke kantor bahkan kluster keluarga itu," ujar dia.

Lanjutnya, Ia berkata 28 warganya di Perumahan Mitra Lestari (PML) di RW 13 Kelurahan Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi terpapar virus corona. Angka tersebut merupakan hasil rekapitulasi dari 14 Juni hingga 21 Juni 2021.

Baca juga: Dinkes Bekasi Belum Dapat Pastikan Varian Baru Covid-19 Sudah Masuk Wilayahnya

"Adanya lockdown mikro itu karena selama 2 hari saja mencapai 17 antigen dan juga ada yang meninggal,"

Dia menyatakan, demi mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungannya, beberapa kegiatan di PML akan dibatasi.

"Pintu depan yang di PML jika ada yang masuk dan keluar di test suhu, kalau tidak pakai masker harus pakai masker untuk masuk, terus kegiatan olahraga di stop beberapa hari kedepan," ujar dia.

Sebelumnya, PML melakukan lockdown setelah ada 25 warga yang positif Covid-19 dalam waktu tiga hari terakhir.

Ketua RW 13 Kecamatan Bekasi Selatan, Sugih Hidayat khawatir warga di lingkungannya terkena Covid-19 dengan varian baru.

"Kami saat ini dalam situasi yang mengkhawatirkan. Takutnya ini varian baru," ungkap Ketua RW 13 Sugih Hidayat saat dikonfirmasi WartaKotanews, Senin (21/6/2021).

Baca juga: 25 Warga Pondok Mitra Lestari Bekasi Positif Covid-19 dalam 3 Hari, Ketua RW: Takutnya Ini Varian Baru

Sebelumnya, pada September 2020 hingga Januari 2021 atau dalam kurun waktu 4 bulan, total temuan kasus positif Covid-19 sebanyak 45 orang. Sedangkan saat ini, dalan waktu tiga hari saja sejak Sabtu (21/6/2021) kemarin, total temuan kasus telah sebanyak 25 warga.

"Ini kan awal tahun kemarin kami estimasi total kasus selama 4 bulan, waktu itu ada 45 orang. Sekarang baru tiga hari saja ada 25 orang. Cepat sekali menyebarnya," uja dia.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada Pemkot Bekasi agar segera mendeteksi varian Covid-19 yang saat ini mewabah di wilayahnya.

"Kami berharap agar cepat ditangani. Karena takutnya ini varian baru. Karena mayoritas dari mereka itu diduga terpapar dari tempat kerjanya, kemudian menyebar jadi klaster keluarga di PML," ucap Sugih.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Megapolitan
Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com