Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, Depot Isi Ulang Oksigen di Tangsel Kebanjiran Pesanan

Kompas.com - 24/06/2021, 20:41 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Sumber Warta Kota

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Tangerang Selatan meningkat signifikan sejak beberapa waktu belakangan. Kondisi ini berimbas pada meningkatnya permintaan oksigen untuk perawatan pasien.

Tingginya permintaan itu dirasakan oleh depot isi ulang oksigen Mandiri Medical Gas di kawasan Jalan Cendrawasih, Ciputat, Tangerang Selatan.

"Kalau untuk permintaan banyak sekali saat ini," ujar Nur (28), karyawan depot isi ulang oksigen seperti dilansir dari Warta Kota, Kamis (24/6/2021).

Menurut Nur, permintaan isi ulang oksigen di tempat kerjanya memang meningkat sejak pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.

Baca juga: UPDATE 24 Juni: Kasus Aktif Covid-19 di Tangsel Capai 716 Pasien

Namun, peningkatannya melonjak drastis dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan tingginya kasus Covid-19 di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya.

"Meningkat kurang lebih 70 persen untuk bulan-bulan ini sih," kata Nur.

Tak hanya untuk isi ulang, jumlah penyewa tabung oksigen di tempat kerjanya juga meningkat tajam selama beberapa pekan terakhir.

Nur mengaku, depot isi ulang Mandiri Medical Gas kesulitan memenuhi kebutuhan konsumen karena terbatasnya ketersediaan tabung oksigen, khususnya untuk ukuran satu meter kubik.

Tabung ukuran tersebut, kata Nur, biasa disewa oleh konsumen untuk kebutuhan perawatan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Kebanyakan sih nyewa. Nyewa kalau yang untuk satu meter kubik sekitar Rp 750.000, sama isinya Rp 25.000, jadi total Rp 775.000. Rata-rata untuk penanganan Covid-19 secara pribadi," ungkap Nur.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pembelajaran Tatap Muka di Tangsel pada Juli Ditunda

Salah seorang konsumen asal Pondok Aren bernama Raffi (34) mengatakan, keluarganya biasa menyediakan gas oksigen di rumah untuk kebutuhan keluarganya.

"Kami rutin sih, enggak cuma untuk Covid-19, buat jaga-jaga saja kalau lagi kurang enak badan, apalagi saya punya orangtua sudah usia lanjut, jadi sedia oksigen," kata Raffi.

Raffi mengaku bahwa saat ini dia dan keluarganya tidak kesulitan mendapatkan gas oksigen, meski di tengah pandemi Covid-19.

Meski begitu, dia memilih untuk menyediakan gas oksigen di rumah karena sulit mencari depot isi ulang yang beroperasi hingga malam hari.

"Selama ini kami dapat-dapat saja. Cuma yang susah itu mungkin kalau sudah jam malam, tempatnya jarang 24 jam," pungkas Raffi.

Baca juga: Ribuan Anak Positif Covid-19 di Jakarta Hari Ini, Orangtua Jangan Bandel

Adapun kasus Covid-19 di wilayah Kota Tangerang Selatan hingga kini masih terus bertambah.

Dinas Kesehatan mencatat, terdapat 79 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada hari ini.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Tangerang Selatan kini sebanyak 12.338 kasus.

Dari jumlah tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 mengonfirmasi, 11.202 orang di antaranya sudah sembuh, bertambah 30 orang dari data pada Rabu kemarin.

Sementara itu, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia bertambah dua sehingga totalnya menjadi 418 orang.

Saat ini, terdapat 716 pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya atau dirawat di rumah sakit dan pusat karantina Rumah Lawan Covid-19.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Kasus Infeksi Covid-19 Melonjak, Depot Gas Oksigen di Kota Tangsel Kewalahan Hadapi Permintaan". (Warta Kota/Rizki Amana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com