JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua atau wali murid mengeluhkan jalur zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2021 di Jakarta. Mereka menyebutkan, prioritas seleksi pada jalur zonasi mengutamakan usia tertua setelah jarak rumah ke sekolah.
Dalam aturan PPDB jalur zonasi jenjang SMP/SMA, seleksi jalur zonasi memang memprioritaskan zona wilayah seperti wilayah RT sekolah, wilayah RT yang bertetangga dengan sekolah, dan wilayah kelurahan sekolah.
Namun, jika jumlah pendaftar melebihi kuota, seleksi akan dilanjutkan dengan memprioritaskan umur tertua baru ke yang lebih muda, kemudian berdasarkan urutan pilihan sekolah, dan terakhir waktu pendaftaran.
Baca juga: Jangan Lupa, Lapor Diri PPDB Jakarta 2021 Bisa Dilakukan 24-25 Juni
Dari aturan tersebut, sejumlah orangtua murid merasa tidak diuntungkan dengan prioritas umur.
MJ, warga Tebet, Jakarta Selatan misalnya. Dia merasa adiknya tidak diuntungkan dengan prioritas usia calon murid.
"Kenapa setelah prioritas zona wilayah, urutannya langsung ke usia anak, kenapa bukan nilai saja? " ujar MJ yang ingin mendaftarkan adiknya ke jenjang SMA.
Menurut dia, siswa dengan nilai yang cukup bagus tetapi tidak cukup tinggi untuk berkompetisi di jalur prestasi, membuat pencapaian nilainya menjadi sia-sia.
Pada kasus adiknya, meski PPDB jalur zonasi untuk jenjang SMA baru akan dibuka pada 28 Juni 2021 nanti, dia sudah pesimis. Sebab, adiknya mendapat zona prioritas ketiga, sementara usianya terhitung sangat muda yakni belum berusia 15 tahun.
"Kalau bertarung usia, sudah tentu akan kalah dengan yang tua-tua, apalagi anak usia 21 tahun boleh mendaftar, " kata dia.
Cerita serupa juga disampaikan TT, warga Jakarta Pusat, yang mengaku anaknya cukup berprestasi hingga masuk 10 besar. Sayangnya kalah di jalur prestasi dan harus mengikuti jalur zonasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.