Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Covid-19 Jadi Momok di Rumah Sendiri, Masihkah Kita Lengah dan Pongah?

Kompas.com - 25/06/2021, 07:32 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Seorang pasien positif Covid-19 yang hendak masuk ke RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, bahkan sempat mengamuk karena tidak kunjung mendapatkan perawatan.

Petugas keamanan yang bertugas sampai harus melakukan tindakan tegas, yakni menyetrum sang pasien yang mengamuk agar mudah dikendalikan.

Baca juga: Daftar 106 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di DKI Jakarta

"Karena kondisi pasien tidak tenang, tim sekuriti masuk zona merah tanpa kenakan APD level 3, pasien (dilumpuhkan) dengan bantuan alat listrik," ujar Direktur RSUD Pasar Minggu, Dr. Yudi Amiarno, Minggu (18/6/2021).

 

Jika di Ibu Kota, dengan segala keunggulan fasilitasnya, bisa terjadi kekacauan seperti di atas, maka dapat dibayangkan seperti apa buruknya kejadian yang mungkin terjadi di daerah lain di Indonesia.

Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mencatat 2 juta kasus Covid-19 pada Senin (21/6/2021).

Bahkan tiga hari berselang, pada Kamis, Indonesia mencatat rekor kasus harian tertinggi dengan 20.574 kasus.

Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.053.995 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Baca juga: Stok AstraZeneca Menipis, Sejumlah Pos Vaksinasi Mulai Pakai Sinovac

Rekor baru kasus harian juga dicatatkan oleh Jakarta, pada Kamis, dengan 7.505 kasus.

Secara kumulatif, Jakarta mencatatkan total 494.462 kasus sejak Maret 2020. Sebanyak 445.450 sembuh, 8.112 meninggal, dan 40.900 lainnya sedang menjalani perawatan ataupun isolasi mandiri.

Karena kasus "luar biasa" yang terjadi di Indonesia, dunia luar kini memandang Indonesia berbahaya sehingga membatasi pergerakan dari Indonesia.

Pemerintah Hong Kong mengumumkan pada Rabu, akan melarang penerbangan penumpang dari Indonesia karena kedatangan dari Indonesia sangat berisiko tinggi.

Lantas, setelah semua "kekacauan" yang terjadi di rumah kita ini, masihkah kita lengah dan mengorbankan keselamatan banyak orang dengan tidak menerapkan protokol kesehatan secara baik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com