JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, jumlah tenaga kesehatan di Ibu Kota tak sebanding dengan lonjakan pasien Covid-19.
Apabila jumlah pasien terus bertambah, maka dikhawatirkan tenaga kesehatan akan kewalahan dan kelelahan.
"Kalau jumlah pasiennya bertambah terus, kita akan kerepotan," tulis Anies di akun Instagramnya @aniesbaswedan, Kamis (24/6/2021).
Rumah sakit rujukan di Jakarta juga sudah di ambang kolaps. Banyak pasien yang harus dirawat di lorong rumah sakit karena Instalasi Gawat Darurat (IGD) telah penuh. Pihak rumah sakit pun terpaksa harus mendirikan tenda darurat untuk menampung pasien Covid-19.
Baca juga: Jakarta Tidak Sedang Baik-baik Saja, Rekor 7.505 Kasus Baru hingga RS di Ambang Kolaps
"Menambah tenda/tempat tidur memang mudah, tapi menambah tenaga kesehatan tak mudah dan tak bisa secepat penambahan kasus Covid-19 ini," kata Anies.
Oleh karena itu, Anies memperingatkan warga untuk mengurangi mobilitas keluar rumah untuk mengurangi potensi penularan Covid-19, termasuk varian terbaru yakni varian Delta.
"Mari bantu tenaga kesehatan kita yg terbatas ini dgn mengurangi aktivitas di luar, karena tingginya potensi penularan dan percepatan perburukan dari varian Delta," ujar Anies.
Seperti diketahui, per Kamis kemarin, kasus baru di Ibu Kota bertambah 7.505 kasus. Angka tersebut merupakan penambahan kasus baru tertinggi selama pandemi Covid-19.
Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus Covid-19 secara total di Jakarta adalah 494.462 kasus. Total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 445.450 orang, sedangkan 8.112 orang dilaporkan meninggal dunia.
Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Jakarta kini berada di angka 40.900 kasus.
Sebaran penambahan kasus harian itu merata di seluruh wilayah di DKI Jakarta dengan rincian Kepulauan Seribu terdapat 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, Jakarta Pusat 836 kasus.
Baca juga: [BERITA FOTO] RS Covid-19 di Ambang Kolaps, Berjuang Bernapas dari Tenda Darurat