JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sebagian besar pasien Covid-19 di Jakarta memiliki gejala sedang dengan desaturasi di bawah 90 persen.
Kondisi ini bertolak belakang dengan kondisi pasien Covid-19 pada bulan Januari lalu yakni sebagian besar pasien hanya bergejala ringan.
"Pada puncak bulan Januari masih kita lebih sering temukan gejala ringan, sedangkan di bulan ini lebih banyak kita temukan gejala sedang dgn desaturasi (kekurangan oksigen dalam darah) di bawah 90 persen," tulis Anies di akun Instagramnya @aniesbaswedan, Kamis (24/6/2021).
"Jauh lebih cepat perburukannya," tambah Anies.
Baca juga: Jakarta Tidak Sedang Baik-baik Saja, Rekor 7.505 Kasus Baru hingga RS di Ambang Kolaps
Oleh karena itu, Anies memperingatkan warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, risiko penularan Covid-19 lebih banyak ditemukan di ruang-ruang privat yang tidak mungkin diawasi oleh pemerintah.
"Penularan Covid-19 itu tidak hanya terjadi di ruang publik, tapi saat kita meeting, makan bersama, di kumpul dgn orang yg kita kenal. Itulah potensi terbesar dari ruang privat yg tak mungkin diawasi oleh pemerintah," ujar Anies.
Seperti diketahui, per Kamis kemarin, kasus baru di Ibu Kota bertambah 7.505 kasus. Angka tersebut merupakan penambahan kasus baru tertinggi selama pandemi Covid-19.
Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus Covid-19 secara total di Jakarta adalah 494.462 kasus. Total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 445.450 orang, sedangkan 8.112 orang dilaporkan meninggal dunia.
Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Jakarta kini berada di angka 40.900 kasus.
Sebaran penambahan kasus harian itu merata di seluruh wilayah di DKI Jakarta dengan rincian Kepulauan Seribu terdapat 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, Jakarta Pusat 836 kasus.
Baca juga: [BERITA FOTO] RS Covid-19 di Ambang Kolaps, Berjuang Bernapas dari Tenda Darurat