Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirikan Tenda Darurat, RSUD Tarakan Pinjam Lahan SDN 02 Cideng

Kompas.com - 25/06/2021, 17:44 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat, mendirikan tenda darurat untuk perawatan pasien Covid-19.

Pendirian tenda darurat ini sesuai arahan pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 dan penuhnya ruang perawatan.

Namun, tenda darurat tidak didirikan di lahan RSUD Tarakan karena keterbatasan lahan. Untuk mendirikan tenda darurat ini, pihak rumah sakit harus meminjam lahan Sekolah Dasar Negeri 02 Cideng yang letaknya persis berada di sebelah RSUD Tarakan.

"Tarakan ini lagi mau proses (pendirian tenda), tadi saya juga survei ke SD di sampingnya itu. Nanti kita dirikan tenda di situ untuk menambah kapasitas layanan emergency," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: RSUD di Jakpus Terkenda Lahan untuk Dirikan Tenda Darurat Penangan Pasien Covid-19

Pihak Sudin Kesehatan Jakarta Pusat juga telah berkoordinasi dengan camat dan sudin pendidikan terkait pendirian tenda darurat itu. Ada dua tenda yang rencananya akan didirikan dan bisa menampung hingga 20 pasien.

"Tenda dan velbed dari BNPB kayaknya malam ini datang. Desain ruangan dan partisi mulai besok oleh RSUD Tarakan," katanya.

Ia menargetkan, dalam dua hari ke depan tenda darurat sudah siap digunakan.

Namun untuk rumah sakit umum lainnya di wilayah Jakarta Pusat tak memungkinkan untuk mendirikan tenda darurat.

"Kalau untuk RSUD kita yang lain tidak ada lahannya. Tadi kita survei di RSUD Tanah Abang, di sana lahannya full, di depannya dibuat lab Mobil PCR," ucap Erizon.

Baca juga: Rekor Baru Covid-19 di Jakarta Capai 7.505, Semua Rumah Sakit Diminta Bangun Tenda Darurat

Meski demikian, Erizon memastikan tenda darurat ini memungkinkan untuk dipasang di rumah sakit swasta yang memiliki halaman luas. Ia mencontohkan Rumah Sakit PGI Cikini yang kini sudah memasang tenda.

"Kalau swasta RS Cikini ada tendanya. Kalau rumah sakit-rumah sakit yang halaman gede bisa kita dirikan tenda. Tapi kalau RSUD kita yang lain tidak ada lahannya," ucap dia.

Pendirian tenda darurat ini sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 yang terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah mengirimkan surat ke semua rumah sakit mengenai pendirian tenda itu.

Dalam surat itu, setiap rumah sakit di Jakarta diminta mendirikan tenda darurat dengan kapasitas besar sebagai ruang perawatan Covid-19 atau IGD Covid-19.

Data per 23 Juni, total tempat tidur yang disiapkan pada 140 rumah sakit yang merawat Covid-19 di Jakarta sebanyak 9.852 tempat tidur isolasi. Saat ini dari jumlah itu telah terisi 90 persen atau 8.874 pasien. Kemudian total tempat tidur ICU ada sebanyak 1.218. Kini terisi 86 persen atau 1.048 pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com