Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Pasien Covid-19 di Pademangan Baru Dibawa dari Rumah Sehari Setelah Meninggal

Kompas.com - 25/06/2021, 22:10 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah pasien Covid-19 di Pademangan, Jakarta Utara, berinisial I (46) baru dibawa dari rumahnya sehari setelah meninggal dunia pada Jumat (25/6/2021) sekitar pukul 22.00 WIB

Ketua RT 07/ RW 011 Pademangan Barat Sudarto mengatakan, jenazah tersebut sedianya akan dimakamkan keluarga ketika meninggal dunia di rumahnya pada Kamis (24/6).

Namun belum terlaksana karena petugas yang mengurus jenazah tak kunjung datang.

"Ini sebenarnya laporan dari kemarin. Begitu meninggal langsung dilapor ke Puskesmas Pademangan Barat, namun laporan baru masuk ke Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara sekitar jam 18.00 WIB tadi, dibantu oleh Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Jakarta Utara, ibu Ratih," kata Sudarto saat ditemui Antara di lokasi, Jumat.

Baca juga: Potret Pilu Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di TPU Rorotan: 3 Peti Ditumpuk dalam Satu Ambulans

Sudarto mengatakan, pihak puskesmas awalnya menjanjikan akan mengangkut jenazah pada Jumat jam 09.00 WIB, tapi tidak datang.

Kemudian keluarga dijanjikan lagi kalau jenazah akan diangkat pukul 18.00 WIB, tapi belum juga datang hingga pukul 21.18 WIB.

Keluarga baru mengetahui bahwa jenazah positif Covid-19 setelah meninggal dunia. Adapun tes swab PCR dilakukan pada 16 Juni 2021.

"Mereka sebut sedang otw (sedang jalan), tapi belum datang-datang, jadi kami bingung," ujar perwakilan keluarga Jenazah I, Sumiati, saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Yudi Dimyati mengatakan, telah menjembatani laporan tersebut kepada Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.

Baca juga: Cerita Tenaga Kesehatan Tangani Para Pasien Covid-19 Muda Separah Lansia

"Kami sudah melaporkan ke Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, tim pemulasaran jenazah dari dinas pemakaman sudah meluncur," ujar Yudi saat dihubungi sekitar pukul 20.24 WIB.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan bahwa petugas sudah mengantar peti kepada keluarga pada pukul 13.00 WIB.

"Tugas kami sebenarnya mengantar peti dan membawa ke TPU. Pemulasaran harusnya dilakukan oleh petugas Tim Monas dan Puskesmas. Jadi ketika Dinas Pertamanan datang jenazah belum dilakukan pemulasaran. Petugas saya sudah kembali lagi ke lokasi," kata Suzi.

"Sekarang kondisi jenazah sedang disiapkan dan akan segera dimakamkan. Makam dan petugas sudah siap. Terima kasih," kata Suzi pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com